Tuesday, July 26, 2011

Dua Wajah Anas

Meski masih muda, dia memimpin partai politik penguasa. Kini kursinya digoyang isu korupsi

 

Rumah itu berpagar tinggi. Lebih dari satu setengah meter. Tidak terlalu besar. Juga tidak semewah rumah para tetangga. Ruang tamunya penuh sesak ketika sebelas orang datang bertamu, Kamis sore 21 Juli 2011. Di ruang tamu itu ada bufet. Setinggi dada orang dewasa.

Di atas bufet itu ada foto keluarga. Di depan foto itu teruntai tulisan AKNAJIMA. Tulisan itu terbuat dari kayu. Kata itu adalah singkatan nama dari empat anak si empunya rumah. Sebuah kaligrafi dari kain berwarna keemasan terpajang di dinding.
Di seberang jalan, sebuah rumah berlantai dua sedang direnovasi. Dikurung pagar seng berwarna hijau. Sejumlah tukang terlihat sibuk. Memoles semen di dinding. Lebih luas dari rumah yang dihuni itu, revonasi ini tampaknya hampir pungkas.
Dua rumah di Kompleks TNI Angkatan Laut di Jakarta Timur itu, seperti merekam perjalanan hidup si pemilik, Anas Urbaningrum. Rumah yang dihuni itu sudah lama dibeli. Sedang rumah yang direnovasi ini dibeli belakangan.
Jika ruang tamu rumah pertama itu tak begitu besar, rumah kedua ini tampaknya disiapkan untuk menerima tamu yang banyak. Di sudut halaman, berdiri sebuah bangunan berbentuk joglo.
Sebagai Ketua Umum Partai Demokrat, yang dua kali sukses mengusung Susilo Bambang Yudhoyono ke kursi presiden, tamu memang  silih berganti datang. “Mulai pukul enam pagi, sudah ada yang bertamu,” kata seorang sekretaris Anas kepada VIVAnews.com, Kamis 11 Juli 2011.
Dan para tamu itu kian membeludak sepekan belakangan. Sebab Anas Urbaningrum menjadi pusat perhatian khayalak ramai. Para wartawan juga berjubel di muka rumah. Bertanya soal prahara politik yang menerpa Demokrat. Partai yang selama masa kampanye Pemilu 2009 sohor dengan jingle iklan “ Katakan Tidak Pada Korupsi” itu,  kini diterpa isu suap dan dugaan korupsi.
Dan Anas terjepit di posisi susah. Pria kelahiran Blitar, 15 Juli 1969 itu, dituduh mengepul harta. Dari sejumlah proyek di Kementerian Pemuda dan Olahraga. Dengan uang itu dia membeli suara peserta Kongres di Bandung setahun silam.
Dua tuduhan itu menggoyang kursi Anas sebagai ketua umum partai, sebab si penuduh bukan orang sembarangan. Muhammad Nazaruddin, mantan Bendahara Umum Partai Demokrat, tim sukses inti saat Kongres, dan rekan kongsi Anas dalam sejumlah bisnis. Lama bersama, Nazaruddin mengaku paham luar dalam perjalanan politik Anas Urbaningrum.

Anas Urbaningrum berusaha terlihat tenang menghadapi semua tuduhan itu. “Jadi orang itu jangan kemerungsung,” kata Anas dalam wawancara khusus dengan VIVAnews.com. Ingin jadi apa, jalankan saja. “Garis nasib sudah ditentukan Tuhan.”
Garis nasib menjadi politisi memang bukan kehendak Anas semenjak belia. Ayahnya seorang guru di Blitar. Terinspirasi sang ayah, dia juga ingin menjadi guru. Tapi semenjak SMP dia sudah aktif berorganisasi. Bakat itu terus terasah hingga kuliah.
Saat kuliah di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Airlangga, Anas bergabung dengan Himpunan Mahasiswa Islam (HMI), organisasi yang banyak melahirkan pemimpin di sejumlah partai politik. Karirnya mulus. Tahun 1997 menjadi ketua umum organisasi itu.
Berada dipucuk organisasi besar ketika nasib negeri ini ditentukan para mahasiswa, sungguh melempangkan karir politik Anas Urbaningrum. Dalam reli unjuk rasa menumbangkan Soeharto 1998, Anas juga menghela anggota ke jalanan. Kian dikenal setelah diwawancara media massa lokal dan negeri seberang.
Dan sesudah itu dia melesat cepat. Dalam usia 29 tahun Anas menjadi anggota Tim 7 yang merevisi Undang-undang Politik  tahun 1998. Menjadi anggota Komisi Pemilihan Umum dari 2001, sampai kemudian direkrut Partai Demokrat tahun 2005. Lama di jaringan organisasi, Anas mengajak banyak aktivis masuk Demokrat. Di pusat juga daerah. Mereka itulah kekuatan Anas di partai itu.

Kekuatan itu terbukti digdaya dalam Kongres Partai Demokrat tahun lalu. Anas mampu menerobos dua pertahanan lawan sekaligus. Andi Mallarangeng yang dikabarkan disokong penuh SBY dan keluarga Cikeas, serta politisi senior Marzuki Alie yang lebih awal masuk partai itu dan pernah pula menjadi Sekjen. Jabatan yang memungkinkan Marzuki gampang memelihara jaringan hingga daerah.
 "Itu bukan produk kerja 2 sampai 3 bulan, namun hasil dari apa yang saya lakukan selama lima tahun terakhir," ujar Anas soal kememangan di Kongres itu.
Tapi itu versi Anas. Nazaruddin, yang menjadi penggalang dana untuk Anas saat Kongres itu,  menyodorkan versi lain. Anas menjadi ketua umum, katanya, lantaran sanggup membeli suara dengan uang.
Total uang yang digelontorkan kubu Anas saat Kongres ini, kata Nazaruddin, US$20 juta. Sekitar Rp170 miliar. Uang dibagikan kepada semua pemilik hak suara yang berjanji memilih Anas. Itu sebabnya dia menang.
Membeli suara mungkin sudah lazim dalam politik. Tapi pertanyaanya-- jika tuduhan itu benar-- darimana  Anas memperoleh uang sebanyak itu. Nazaruddin mengisahkannya panjang lebar.

Kongsi Nazaruddin
Nazaruddin mengaku berkongsi bisnis dengan Anas Urbaningrum. Antara lain di PT Anugerah Nusantara dan PT Panahatan. Tanggal 1 Maret 2007, Anas membeli 30 persen saham Nazaruddin di PT Anugerah. Saat itu Nazaruddin masih Wakil Bendahara Umum Demokrat.
Anas juga memiliki saham di salah satu perusahaan Nazaruddin, PT Panahatan. Berdasarkan dokumen PT Panahatan yang diperoleh VIVAnews.com, pada 2008, Anas dan Nazaruddin memiliki 35.000 lembar saham. Sisanya dimiliki oleh sepupu Nazaruddin, M Nasir, yakni 30 ribu lembar saham.
Dengan nilai satu lembar saham Rp1 juta, berarti Anas Urbaningrum mempunyai Rp35 miliar di perusahaan itu, Muhammad Nazaruddin Rp35 miliar, dan M Nasir Rp30 miliar. Dalam stuktur perusahaan, Nasir sebagai direktur, Nazaruddin Komisaris Utama, dan  Anas sebagai komisaris.
PT Anugerah itu, kata Nazaruddin, memiliki anak perusahaan yakni PT Anak Negeri. Perusahaan yang terakhir itulah yang terlibat  kasus suap dalam pembangunan Wisma Atlet di Palembang.
Kasus ini tengah disidang. Mindo Rosalina Manulang, salah seorang terdakwa kasus ini, mengaku dikorbankan Nazaruddin. Dalam persidangan, Rosa mengaku uang suap itu mengalir ke sejumlah anggota DPR dari Demokrat, juga Anas Urbaningrum. Kuasa hukum Anas, Patra M Zen membantah keras tuduhan itu. “Itu hanya keterangan satu saksi,” katanya.
Anas sendiri mengaku pernah berbisnis dengan Nazaruddin. “Pernah bekerjasama, kemudian saya berhenti. Mundur karena saya konsentrasi di politik,” kata Anas.

Selain pernah kongsi bisnis, Anas dan Nazaruddin seperti selalu seiring dalam politik. Sama-sama masuk Demokrat tahun 2005. Saat Anas menjadi Ketua Fraksi Demokrat DPR, Nazaruddin jadi Bendahara Fraksi. Saat Anas menjadi Ketua Umum Demokrat, Nazaruddin kemudian menjadi Bendahara Umum.
Tapi Anas menegaskan bahwa Nazaruddin dipilih Formatur.  “Saya memang tidak menolak. Sebetulnya bukan sreg,” kata Anas. Anas mengaku mendapat sejumlah informasi yang kurang hepi tentang Nazaruddin. Tapi ketika ditanya, Nazaruddin doyan menyangkal.
Dari sejumlah bisnis dan gaji sebagai anggota DPR itulah, rejeki Anas mengalir. Tahun 2005 total kekayaan Anas Rp1,17 miliar. Tahun 2007, harta Anas berlipat dua jadi Rp2,23 miliar. Berbentuk rumah dan tanah di Jakarta Timur, Depok, Karawang dan Bekasi. Lalu berapa jumlah hartanya setelah terjun ke sejumlah bisnis itu?
Itu yang belum jelas. Anas sudah melaporkan harta kekayaan setelah dia keluar dari DPR 2010. "Tapi datanya belum diverifikasi. Jadi yang ada cuma data 2007," kata Kepala Bagian Pemberitaan dan Media Massa Komisi Pemberantasan Korupsi, Priharsa Nugraha, 15 Juli lalu.
Toyota Alphard, yang nilainya lebih semiliar rupiah yang biasa dipakai, disebut Anas sebagai pinjaman dari seorang kawan. “Yang jelas saya tidak miskinlah. Masak Ketua Umum partai miskin?” kata Anas tersenyum.
Humbalang dari Hambalang
Beberapa kilometer dari Sirkuit Internasional Sentul, tepatnya di Desa Hambalang, Kecamatan Citeureup, Kabupaten Bogor, terbentang sebuah lahan seluas 32 hektar. Tertutup pagar seng. (Lihat foto-foto proyek Hambalang itu di sini)
Sejumlah alat berat parkir di kawasan itu saat VIVAnews datang pada Rabu 20 Juli siang. Sejumlah mobil keluar-masuk gerbang, yang dijaga ketat sejumlah petugas keamanan.
Ini adalah proyek prestisius Kementerian Pemuda dan Olahraga untuk menggantikan Sekolah Atlet Ragunan. Fasilitas pendidikan dan pelatihan olah raga nasional bertaraf internasional ini menelan uang Rp1,2 triliun. Dikerjakan dua BUMN konstruksi, Adhi Karya dan Wijaya Karya.

Adhi Karya mengerjakan pekerjaan struktur, arsitektur hingga infrastruktur. Proyek raksasa itu ditargetkan tuntas Desember 2012.
Nazaruddin, yang belakangan ini doyan menuduh Anas, menjadi anggota Badan Anggaran ketika proyek ini dibahas di DPR.  Dia menyebutkan bahwa Anas menerima Rp100 miliar dari proyek Hambalang ini.
Sejumlah Rp50 miliar dari duit itu, kata Nazaruddin, dipakai untuk pemenangan Anas di Kongres 2010. Juga membayar Tim Konsultan Anas sebagai calon Presiden. Dana dari Hambalang dan proyek Wisma Atlet itulah, kata Nazar, yang digunakan Anas membeli suara di kongres Bandung.
Uang diantar dengan mobil boks ke Hotel Aston di Bandung. "Ada buktinya. CCTV di Hotel Aston bisa perlihatkan itu,” katanya. Mobil itu membawa uang tunai US$5 juta dan Rp35 miliar. "Uang itu kemudian dibawa ke sebuah kamar, untuk dibagi-bagikan kepada DPC- DPC," kata Nazaruddin.

Yulianis, yang bekerja di money changer milik Nazaruddin, mengaku sebagai pengantar uang. Melalui pengacaranya, Ignatius Supriyadi, Yulianis mengaku disuruh Nazar membawa US$2 juta ke Bandung pada saat Kongres.
“Tetapi setelah selesai Kongres uang itu tidak dipakai, tetapi ada tambahan lagi dari pak Nazar, saya tidak tahu berapa jumlahnya," ujar Ignatius Supriyadi. "Yulianis hanya mencatat keluar masuknya uang berdasarkan perintah Nazar.”
Anas membantah keras memborong suara dalam Kongres itu. "Saya kan pengantinnya, Jadi tidak tahu di lapangan bagaimana. Tapi saya yakin itu tidak ada," kata Anas. Merasa namanya dicemarkan, Anas melaporkan Nazaruddin ke polisi.
Namun Anas mengakui, memang ada pemberian uang transportasi. Dan itu wajar saja. "Masak yang berjuang bersama tidak difasilitasi," ujar Anas. Sejumlah pengurus daerah mengaku menerima uang yang disebut untuk transportasi itu.
Pernyataan berbeda muncul dari GPBH Prabukusumo yang menjadi Ketua DPD Partai Demokrat Daerah Istimewa Yogyakarta saat Kongres 2010. "Pada saat kongres, saya cuma dengar saja ada pembagian dolar-dolar itu," kata Prabukusumo yang kini sudah mundur dari Demokrat itu, di rumahnya, komplek Kraton, Alun-alun Selatan, Yogyakarta, Jumat, 22 Juli 2011.

Namun kata Prabu, dia tidak melihat secara langsung proses transaksi politik uang itu. "Saya tidak melihat dengan mata kepala sendiri, tapi saya dengar ada kasak-kusuk itu dari daerah lain," ujar adik Sultan Hamengku Buwono X ini.
Soal Hambalang Anas juga keras membantah. Dia menegaskan tidak pernah tahu proyek ini. Sementara soal tim konsultan, Anas menyebut itu resmi untuk Tunas Garuda, sebuah program Partai Demokrat menggalakkan persepakbolaan.
Wijaya Karya dan Adhi Karya membantah tuduhan proyek ini hasil nepotisme. “Kami bersama Adhi berhasil mendapatkan proyek ini melalui tender, bukan penunjukan langsung," ujar Natal Argawan, Sekretaris Perusahaan Wijaya Karya. "Yang menunjuk pemenang tender kan pemerintah. Itu proyek dengan proses tender, bukan penunjukan langsung," kata Sekretaris Perusahaan Adhi Karya, Kurnadi Gularso.
Dituntaskan di Rakornas
Sekurangnya 5000 kader Demokrat memadati Sentul International Convention Centre. Sabtu,23 Juli 2011.  Ribuan spanduk bertebaran di sekitar arena. Juga bendera biru. Banyak spanduk berisi doa. Meminta kepada Tuhan Yang Maha Kuasa agar menjauhkan partai itu dari segala fitnah. Sekitar 500 polisi menjaga di sekitar arena.
Dalam kata sambutan pembukaan, SBY menegaskan bahwa Demokrat sedang mendapat cobaan berat. Berbulan-bulan menjadi bulanan sejumlah kalangan. “Dan saya akan berada di barisan paling depan menghadapi itu,” kata SBY yang disambut standing applaus ribuan kader.
Di tengah kirsuh politik yang menimpa partai itu, Rakornas ini memang terasa seperti Kongres. Jauh-jauh hari, sejumlah orang yang menyebut diri Komunitas Anak Muda Demokrat Sejati --KAUM Demokrat Sejati—mendesak Kongres Luar Biasa(KLB) digelar.
Ketua Umum KAUM Demokrat Sejati, Herbert Sitorus, menilai KLB penting digelar lantaran banyak elit partai terseret kasus dugaan korupsi. Didesak sejumlah kalangan itu, plus friksi yang belum tuntas di tubuh elit partai,  menyuburkan spekulasi bahwa Rakornas ini bisa berujung Kongres Luar Biasa.
Sumber VIVAnews.com, yang menjadi anggota panitia acara ini, mengaku bahwa panitia sangat hati-hati memilih moderator dan pemimpin sidang dalam setiap rapat.
Sebab tidak ada jaminan peserta sidang yang datang dari semua daerah itu, tidak ada yang menuntut Kongres Luar Biasa saat sidang berlangsung. Itu sebabnya, kata sumber itu, pemimpin sidang harus netral.
Marzuki Alie, pesaing Anas dalam Kongres Bandung menjamin tidak akan ada KLB. "Saya jamin tidak ada KLB," kata Marzuki. Marzuki siap meredam para pendukungnya dalam Kongres Bandung, jika ada yang menuntut KLB.
Ketua Partai Demokrat Sulawesi Selatan, Ilham Arief Sirajuddin, menegaskan bahwa meski ada sejumlah desakan penggantian Anas dari kursi Ketua Umum, namun itu tidak menjadi agenda. Jika semua isu yang membelit Anas selama ini benar, “Saya yakin, tanpa KLB sekalipun, Anas akan siap mundur," kata Ilham.
Anas sendiri menegaskan, “Rakornas ini untuk konsolidasi. Bahwa ada satu atau dua yang berpikir KLB mungkin saja. Tapi saya yakin mayoritas kader Demokrat itu lurus,”kata Anas.
Sejumlah sumber di partai itu menyebutkan bahwa kemungkinan yang terjadi adalah pergantian  sejumlah orang yang selama ini dianggap bermasalah. “Mungkin tiga tapi bisa juga  lebih dari itu.,” kata sumber itu.
Dalam kata sambutannya SBY memang sempat menegaskan bahwa ulah sebagian orang, ribuan kader Demokrat kena getahnya. “Ini benar-benar karena nila setitik, rusak susu sebelanga,” kata SBY dengan nada geram.
Ruangan terasa senyap sejenak. Ribuan kader itu takzim mendengar. Juga Anas Urbaningrum, yang duduk diapit Ibas Yudhoyono dan Ani Yudhoyono di deretan depan.

 

Monday, July 25, 2011

Seandainya TV One dan Metro TV Milik RI1 dan RI2

Partai Golongan Karya menargetkan akan merekrut kader baru sebanyak 30 juta orang di Indonesia guna mencapai visi memenangkan pemilihan legislatif dan pemilihan presiden 2014 mendatang. Selengkapnya..
Wakil Ketua Umum Partai Nasdem Sugeng Suparwoto mengatakan partainya menargetkan memenangi pemilihan umum 2014 mendatang. Memenangkan pemilu artinya memperoleh suara tertinggi pertama, kedua, atau ketiga. Ia optimistis target ini bisa dicapai jika melihat respons masyarakat yang diklaim luar biasa. Selengkapnya…
Kedua berita di atas adalah berita yang baru saja dirilis oleh media-media nasional. Partai tertua dan partai termuda (jika lulus verifikasi) sama-sama optimis dapat mendulang suara di 2014. Saya sangat yakin kedua partai ini akan menyodorkan ketua umumnya sebagai calon presiden di pilpres nanti. Ini sangat menarik karena kedua tokoh ini, Aburizal Bakrie dan Surya Paloh adalah pemilik dua televisi nasional yang memfokuskan pada berita, terutama berita politik.
Sumber : KOMPASNIA.COM
TV One dan Metro TV bersaing untuk menjadi yang paling dulu dengan berita-berita politik terbaru. Ada persamaanya : mereka berusaha mengkritik pemerintah habis-habisan. Kita masih ingat bagaimana Dipo Alam pernah mengancam untuk memboikot kedua stasiun TV ini karena pemberitaan-pemberitaan yang  dianggapnya tidak berimbang. Tapi ada perbedaannya, TV One tidak akan pernah mengulas korban lumpur lapindo, sementara Metro TV menyiarkannya secara blak-blakan. Metro  lebih jelas kampanye sang empunya dibanding TV One. Mungkin karena Nasdem baru berdiri jadi lebih dibutuhkan “kerja keras”.
Saya pernah menulis di forum-forum sebelumnya bahwa kelemahan pemerintahan SBY adalah karena tidak memiliki media, terutama televisi yang berfungsi untuk mengkomunikasikan program-program pemerintah kepada rakyat. Jadi semua berita-berita yang dikonsumsi publik adalah kejelekan dan kelemahan pemerintah dan presiden. Seolah tidak ada prestasi pemerintah ini. Semangat pers sebagai pengontrol penguasa sepertinya berubah menjadi pers yang “menjatuhkan” pemerintah. Ada saja kekurangan dan kejelekan pemerintah yang diekspos setiap hari (cobalah tonton editorial MI di Metro TV). Ada semacam sinisme yang kuat di kedua media TV ini, terutama Metro TV.
Saya memimpikan media yang lebih fair dan sportif dalam menyampaikan sebuah berita. Untuk itulah saya berandai-andai suatu media yang bebas dari sinisme dan apriori. Seandainya Partai Golkar dan Partai Nasdem berkoalisi di 2014 dengan mengusung Ical sebagai capres dan Paloh sebagai cawapres. Mungkin ada yang menganggap itu tidak mungkin, tapi dalam politik segalanya mungkin. Yusuf Kalla pernah kecewa pada Wiranto karena Wiranto keluar dari Partai Golkar tanpa meminta ijin dan mendirikan Partai Hanura. Namun ketika JK mendeklarasikan diri sebagai capres di pilpres 2009 yang lalu dia menggandeng Wiranto sebagai cawapres.
Saya jamin nanti berita-berita kedua TV itu adalah puja-puji pada owners mereka. Siapa yang berani mengkritik presiden dan wakil presiden coba? Mau dipecat? Oh ya saya juga ingin mengusulkan agar para pengamat yang “vocal” dimasukan dalam kabinet Ical-Paloh. Nama-nama seperti Bambang Susatyo, Rizal Ramli, Ikrar Nusabakti, Permadi, Hendri Saparini, Akbar Faisal, Fuad Bawazier, Fajrul Rahman dan satu lagi, Pong Harjatmo. Pokoknya tokoh-tokoh yang vokal sekarang kasih kesempatan untuk bekerja.
Pasti ada yang mau komentar : pasti orang-orang demokrat nanti yang jadi pengamat vocal yang suka mengkritik. Biarkan saja, mereka tidak punya televisi, jadi koar-koarnya tidak akan bergaung seperti penggali sumur yang berteriak di dasar sumur.

Ketua BK: Penilaian Wiranto Terhadap Kepemimpinan SBY Tidak Berdasar

Penilaian Wiranto terhadap model kepemimpinan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) sangat tidak berdasar dan tidak ada landasan teorinya.
“Tidak ada istilah artifisial dalam model-model kepemimpinan dalam teori leadership. Jadi saya menganggap pernyataan Pak Wiranto lebih ke hal berbau politik. Atau peniliannya jauh dari obyektifitas apalagi untuk kritik membangun,” terang Ketua Benteng Kedaultan (BK), Farhan Efendi, kepada wartawan di Senayan Jakarta, Minggu (24/7).
Ditambahnya, jika Wiranto mau menyimak pola kepemmpinan yang dikembangkan SBY adalah lebih mengedepankan sikap-sikap persuasif dan berdasar pada attidute sebagai seorang pengayom. “Tengok saja di tengah himpitan dan cercaan yang sifatnya menjurus ke hal pribadi, SBY masih memberi toleransi yang lapang.
“Pak SBY sadar benar harga sebuah proses demokrasi yang harus beliau kawal. Itu tercermin meski dihujat dengan cercaan yang mengarah ke masalah pribadi, sifat kenegarawanan beliau terlihat untuk tidak langsung memberangus mereka yang menyerang. Justru beliau menghargai karena menjadi sebuah bagian dari proses demokrasi,” terang Farhan.
Menurut Farhan, harusnya Wiranto juga lebih arif melihat jika para legislator sudah bersikap tidak fair terhadap proses pemerintahan ini. Satu sisi menyepakati model pemerintahan presidensil, namun sisi lain tidak mau terjadi penyederhanaan partai. Fakta ini menjadi batu ganjalan bagi proses berjalannya program pemerintah.
“Model semacam ini dalam teori dan praktek pemerintahan tidak pernah kita temukan referensinya, kecuali di Indonesia ini. Dan saya menilai dengan teori yang berlaku hanya di Indonesia itu, kecenderungan mendahulukan kepentingan golongan atau kelompok ketimbang persoalan berbangsa ini. Ini terlihat dari suburnya partai-partai yang ada di negeri ini,” pungkas Farhan.
Sumber : POS KOTA ONLINE

Wednesday, July 20, 2011

Riedl Harus Dihormati Secara Layak

Jakarta - Penyerang Arema Malang TA Mushafry mengatakan bahwa pelatih tim nasional Alfred Riedl sebaiknya dihormati secara layak karena dia telah berhasil membawa perubahan dan kemajuan prestasi sejak menangani tim Indonesia.
"Dia sepantasnya dihormati karena dia sudah berhasil membawa perubahan dan kemajuan bagi timnas (tim nasional)Indonesia. Banyak hal yang telah dilakukan Riedl bagi timnas," ujar Mushafry ketika dimintai komentarnya, Sabtu (16/7).
PSSI, pada pertengahan pekan lalu, telah memberhentikan Riedl selaku pelatih kepala timnas Indonesia. Namun pemberhentian itu mengundang reaksi dari berbagai kalangan, termasuk Riedl sendiri yang merasa keberatan karena pemutusan kontrak tanpa alasan yang pasti.
PSSI sendiri kini telah menunjuk pelatih baru, yakni Wilhelmus Wim Rijsbergen asal Belanda, meski sejauh ini belum menandatangani kontraknya dengan PSSI.
Namun demikian Mushafry tak ingin mengomentari masalah pemberhentian Riedl dan menurutnya hal itu memang merupakan kewenangan pengurus PSSI yang baru.
Menurut Mushafry, meskipun tak merasakan pengalaman bagaimana dilatih oleh Riedl, namun dirinya sangat terkesan dengan kinerja dan hasil pencapaian yang diperlihatkan pelatih asal Austria itu yang telah bekerja keras sejak awal hingga mengantarkan tim Merah Putih hingga ke final Piala AFF 2010. "Dia seorang pelatih yang mampu memadukan perbedaan kualitas pemain, bahkan memadukan pemain senior dan junior ke dalam suatu permainan tim. Ini sangat mengesankan bagi saya," ujarnya.
Kepada pelatih baru pun, Mushafry berharap ada suasana kondusif yang bisa tercipta sehingga Timnas bisa kembali berprestasi bahkan melebihi apa yang telah dicapai oleh Riedl. "Tapi kalau bicara soal Pra Piala Dunia, saya kira sulit karena waktu persiapannya sudah sangat mepet. Mungkin yang akan menjadi perhatian adalah ketika timnas bertanding di SEA Games nanti," ujarnya.
Sumber  : GATRA.COM

Pedrosa Menangi GP Jerman

Berlin - Pembalap Honda asal Spanyol Dani Pedrosa memenangi Grand Prix Jerman, Minggu (17/7), sepulihnya dari cedera, sedangkan rekan senegaranya yang juga juara dunia MotoGP Jorge Lorenzo berada di tempat kedua dengan Yamaha.
Sementara, pembalap Australia Casey Stoner yang memulai start dari posisi pole, berada di tempat ketiga, sehingga posisi pimpinan klasemen kejuaraan keseluruhan, Stoner terpangkas 15 poin dengan sisa sembilan balapan lagi.
Kemenangan Pedrosa itu merupakan finish podium pertamanya sejak menang di Portugal pada Mei 2011, sebelum mengalami patah tulang saat bertabrakan dengan pembalap Italia Marco Simoncelli di Grand Prix Prancis pada bulan yang sama.
Pedrosa terpaksa tidak bisa tampil dalam tiga balapan karena harus menjalani operasi dan hanya sekali kembali berlaga pada bulan ini di putaran Italia. "Ini balapan yang tak bisa dipercaya karena saya sudah lama tidak berlomba," kata Pedrosa.
Pembalap Spanyol itu memimpin sejak start dan saling kejar-kejaran dalam tiga putaran dengan Stoner dan Lorenzo, namun akhirnya dia mampu kembali memimpin selama sembilan lap terakhir. "Akhirnya saya meraih hasil sempurna, saya tidak perkirakan itu semua," katanya sambil mengatakan bahwa ini berkat dukungan penonton, keluarga, dan dokternya.
"Mereka tahu bagaimana beratnya ini bagi saya saat ini, bisa kembali dan memenangi balapan suatu yang tidak bisa dipercaya," tambahnya
Sumber : ANTARA

Tuesday, July 19, 2011

Kasus Surat Palsu, MK Endus Motif Ekonomi

"Tidak disampaikan ke Panja, tapi polisi sudah tahu semua," ujar ketua MK, Mahfud MD.

Tim investigasi Mahkamah Konstitusi menemukan ada motif ekonomi pada kasus pemalsuan surat MK. Namun, untuk membuktikannya masih memerlukan pengakuan.

"Kami menduga ada motif ekonomi, tapi nggak mungkin ngaku ke kami. Kami hanya menggali pengakuannya, biar polisi yang menggali apakah ada motif ekonomi dalam kasus itu karena ada pemberian uang ke panitera MK tapi itu sudah dikembalikan," ungkap Ketua MK, Mahfud di Jakarta, Senin, 18 Juli 2011.

Menurut Mahfud, pembuktian motif ekonomi dalam kasus pemalsuan surat tersebut masih perlu dibuktikan lebih jauh. MK saat ini masih menunggu hasil kerja kepolisian untuk mengungkap kasus yang menyeret nama mantan hakim Arsyad Sanusi ini secara transparan.

"Administrasi hukumnya ditemukan dan ada tindak pidana dalam kasus ini, motif ekonominya biar menjadi tugas polisi. Nggak disampaikan ke Panja karena nggak mau telanjangi orang, tapi polisi sudah tahu semua," ujar Mahfud.

Penyelidikan dugaan surat palsu tersebut terkait keputusan penetapan kursi calon anggota DPR RI dari Partai Hati Nurani Rakyat (Hanura) di Daerah Pemilihan Sulawesi Selatan I.
Polisi telah menetapkan satu tersangka dugaan pemalsuan dokumen negara itu, yakni bekas juru panggil MK, Mansyuri Hasan.

Selain itu, penyidik juga telah memeriksa Ketua Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) Bambang Eka Cahya Widodo, mantan Hakim MK Arsyad Sanusi dan putrinya, Nesyawati, serta beberapa saksi lain dari KPU dan MK. 
Sumber  : VIVANEWS.COM

 

Asal Mula Rumah Siput

Dahulu kala, siput tidak membawa rumahnya kemana-mana… Pertama kali siput tinggal di sarang burung yang sudah ditinggalkan induk burung di atas pohon .
Malam terasa hangat dan siang terasa sejuk karena daun-daun pohon merintangi sinar matahari yang jatuh tepat ke sarang tempat siput tinggal. Tetapi ketika musim Hujan datang, daun-daun itu tidak bisa lagi menghalangi air hujan yang jatuh,.. siput menjadi basah dan kedinginan terkena air hujan.
Kemudian siput pindah ke dalam lubang yang ada di batang pohon, Jika hari panas, siput terlindung dengan baik, bahkan jika hujan turun, siput tidak akan basah dan kedinginan. Sepertinya aku menemukan rumah yang cocok untukku, gumam siput dalam hati.
Tetapi di suatu hari yang cerah, datanglah burung pelatuk ,, tok..tok…tok…burung pelatuk terus mematuk batang pohon tempat rumah siput, siput menjadi terganggu dan tidak bisa tidur,
Dengan hati jengkel, siput turun dari lubang batang pohon dan mencari tempat tinggal selanjutnya. Siput menemukan sebuah lubang di tanah, kelihatannya hangat jika malam datang, pikir siput. Siput membersihkan lubang tersebut dan memutuskan untuk tinggal di dalamnya, tetapi ketika malam datang, tikus-tikus datang menggali dari segala arah merusak rumah siput. Apa mau dikata, siput pergi meninggalkan lubang itu untuk mencari rumah baru….
Siput berjalan terus sampai di tepi pantai penuh dengan batu karang. Sela-sela batu karang dapat menjadi rumahku !!! siput bersorak senang, aku bisa berlindung dari panas matahari dan hujan, tidak aka nada burung pelatuk yang akan mematuk batu karang ini, dan tikus-tikus tidak akan mampu menggali lubang menembus ke batu ini.
Siput pun dapat beristirahat dengan tenang, tetapi ketika air laut pasang dan naik sampai ke atas batu karang, siput ikut tersapu bersama dengan ombak. Sekali lagi siput harus pergi mencari rumah baru. Ketika berjalan meninggalkan pantai, siput menemukan sebuah cangkang kosong, bentuknya cantik dan sangat ringan….
Karena lelah dan kedinginan, Siput masuk ke dalam cangkang itu , merasa hangat dan nyaman lalu tidur bergelung di dalamnya.
Ketika pagi datang, Siput menyadari telah menemukan rumah yang terbaik baginya. Cangkang ini sangat cocok untuknya. Aku tidak perlu lagi cepat-cepat pulang jika hujan turun, aku tidak akan kepanasan lagi, tidak ada yang akan menggangguku, …. aku akan membawa rumah ini bersamaku ke manapun aku pergi.
dari berbagai sumber

Monday, July 18, 2011

Menggoyang Kekuasaan Cikeas

Citra Partai Demokrat yang mampu menjadi pemenang Pemilu 2004 dan 2009, kini mulai meredup. Persoalannya sederhana saja. Terjadi konflik internal dalam partai berlambang bintang mercy tersebut. Di samping itu, adanya isu korupsi yang dilakukan oleh sejumlah elite parpol tersebut menjadi blunder, semakin merontokkan kekokohan pengaruhnya hingga ke akar rumput.

Praktis daya tarik Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) sebagai pendiri ikut terpuruk. Tak ayal, berbagai survei menunjukkan secara kasat mata bahwa popularitas nama SBY, yang dulu bak magnet, sekarang mulai ramai dihujat dan dikritik oleh berbagai elemen masyarakat, termasuk para aktivis mahasiswa tertentu.
Saat ini, merupakan masa krusial bagi petinggi PD untuk menenangkan berbagai konflik yang terjadi, khususnya yang menimpa para petinggi partai tersebut. Sejalan dengan itu, para politikus yang menjadi pengimbang pemerintahan yang berkuasa, seharusnya bisa memanfaatkan momentum ini untuk mendongkrak atau menaikkan popularitas diri maupun parpol mereka.
Dengan melakukan manuver politik, kita menilai para petinggi partai besar lain di luar PD seperti Partai Golkar, PDI Perjuangan, maupun PKS berpotensi mendapatkan banyak dukungan dari masyarakat luas. Apalagi, Pemilu 2014 tinggal 3 tahun lagi. Yang artinya, berita negatif yang diembuskan oleh berbagai media massa cetak dan elektronik, yang menyoroti keganjilan dan konflik yang menimpa Partai Demokrat, menjadi kampanye gratis bagi pesaing (musuh politik) partai yang didirikan oleh Presiden SBY dan kawan-kawan tersebut.
Gejala-gejala terjadinya upaya untuk menggoyang hegemoni kekuasaan Cikeas, yang diwakili oleh keluarga SBY, dan kroni-kroninya, bisa dicium dari kian santernya wacana pedas yang dihembuskan oleh banyak kalangan, yang pada intinya menyerang kekuasaan Istana Negara. Dengan dukungan berbagai data dan fakta yang dikeluarkan oleh kalangan intelektual melalui beragam seminar, dialog publik dan acara semacamnya, seperti yang diusung oleh Rizal Ramli, yang belakangan ini getol mengkritik kepemimpinan SBY.
Dunia politik bangsa ini secara hukum alam memang selalu berputar ritmis, terkadang berjalan berulang dan kerap juga mengalami percepatan. Roda zaman juga terus berputar. Tak ada yang abadi di dunia ini, kecuali perubahan demi perubahan. Apalagi, kekuasaan. Ia akan beralih dari satu penguasa ke penguasa lain.
Tergantung pada garis takdir dan segala upaya yang dilakukan oleh umat manusia sebuah bangsa. Rezim Orde Lama hanya berkuasa selama 21 tahun. Rezim Orde Baru sendiri memegang kursi pemerintahan selama lebih kurang 32 tahun. Sedangkan kita tidak tahu, Rezim Orde Reformasi yang mulai dipegang oleh Presiden BJ Habibie, dilanjutkan oleh Gus Dur dan Megawati serta sekarang dipegang oleh SBY; bakal berakhir kapan? Apakah dapat bertahan hingga melebihi masa Orde Baru, atau setangguh pemerintahan semasa Kerajaan Majapahit yang bisa bertahan selama ratusan tahun? Tak ada ilmu yang bisa menjawab pertanyaan di atas. Karena, bisa jadi, Orde Reformasi bisa jatuh di tengah jalan, sebagaimana nasib pemerintahan Orde Baru, yang berakhir dengan pahit. Entah apakah seandainya Orde Reformasi jatuh, akan terlahir periode baru atau Orde Pascareformasi? Semuanya masih abu-abu, belum jelas jluntrungan-nya.
Masa depan tidak bisa dipastikan bagaimana kesudahannya. Yang bisa dilakukan manusia pada zaman ini adalah menghasilkan karya cipta peradaban terbaik, yang mampu memberikan kontribusi positif bagi kemajuan zaman. Karena, sangat logis, hukum atau keyakinan yang terbaik hari ini, bisa dianggap sudah kedaluwarsa pada peradaban zaman yang akan datang.
Dengan demikian, rezim yang berkuasa pada saat ini adalah produk terbaik yang dimiliki oleh sebuah bangsa. Kecenderungan yang terjadi, manusia yang hidup pada zaman ini, umumnya selalu menyalahkan peradaban pada zaman sebelumnya. Dan, manusia yang hidup pada peradaban zaman dahulu menyalahkan pendahulunya juga. Akhirnya menimbulkan siklus salah menyalahkan lintas peradaban (rezim) dari masa ke masa. Bukan sebaliknya, kita semakin dewasa dan mawas diri dengan berbagai pengalaman sejarah dan perjalanan peradaban zaman yang telah berlalu.


Maka dari itu, salah besar bagi bangsa ini, jika kita hanya berfokus untuk saling menjatuhkan kekuasaan. Bukannya membangun kekuasaan, sebagai satu kesatuan, tidak saling meniadakan. Mampukan para politikus yang kini menjadi pengkritik pemerintahan yang sedang berkuasa, melakukan tugasnya dengan baik. Yakni membangun kekuasaan baru, tanpa perlu menjatuhkan satu rezim, apalagi dengan dibarengi berbagai tindakan anarkis yang memakan banyak korban jiwa. Kita masih ingat betul berapa harga mahal sebuah demokrasi, ketika melengserkan Rezim Orde Baru.


Penulis adalah Ketua Umum PPWI DIY, alumnus UIN-UNY Yogyakarta. 

Kasus Nazaruddin Terkait Pilpres 2014

Oleh : IBERAMSJAH
Dimensi konflik internal di Partai Demokrat memiliki perbedaan dibandingkan dengan konflik partai lainnya. Konflik di Demokrat tidak serta-merta muncul dari internal partai itu. Konflik itu justru terpicu dari terkuaknya kasus suap Wisma Atlet SEA Games di Palembang, Sumatera Selatan dan percobaan suap yang dilakukan M Nazaruddin terhadap Sekjen Mahkamah Konstitusi (MK) Janedjri M Gaffar.
Dua kasus ini pun menjadi booming dan memicu kasus-kasus hukum lainnya yang diduga melibatkan petinggi Partai Demokrat. Faksi-faksi yang berkonflik di Demokrat sebelum kongres di Bandung, sekarang ini kembali bergejolak dan saling serang dengan memanfaatkan dua kasus itu.
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) tampaknya resah atas konflik di internal pertainya dan serta-merta menyerang media massa. Presiden SBY dalam kapasitas sebagai Ketua Dewan Pembina Partai Demokrat menggelar konferensi pers untuk meluruskan pemberitaan di media massa soal kasus hukum dan keributan di Demokrat.
Namun, temu wartawan tersebut dinilai bukan satu solusi yang baik dan strategis. Mengapa demikian? Berikut petikan wawancara wartawan Harian Umum Suara Karya, Feber Sianturi dengan pakar politik dari Universitas Indonesia (UI) Iberamsjah di Jakarta, baru-baru ini.
Apakah keributan di Partai Demokrat akibat kegagalan komunikasi dan menajemen pemerintah?
Konflik antarfaksi di internal Partai Demokrat belum selesai, meskipun diklaimisasi, bahwa semua faksi telah diakomodir sehingga tidak ada lagi perseteruan.
Contohnya?
Bukti konkrit adalah kasus mantan Bendahara Umum Nazaruddin yang diduga terlibat kasus suap pembangunan Wisma Atlet SEA Games di Palembang mencuat ke permukaan. Ini pula yang menjadi pemicu konflik di internal partai itu. Kasus hukum itu dijadikan senjata untuk menyerang kubu Anas (Ketua Umum Anas Urbaningrum). Bukan rahasia umum, bahwa Nazaruddin orangnya Anas. Karena itu, Anas menunjuk Nazaruddin sebagai Bendahara Umum Partai Demokrat. Berdasarkan bukti semakin menunjukkan bahwa komunikasi dan menejemen internal Partai Demokrat masih kacau.
Bahkan klarifikasi yang dilakukan Ketua Dewan Pembina Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dalam menengahi konflik Demokrat, justru memunculkan masalah baru. Banyak kalangan menilai dominasi SBY yang menomorduakan Ketua Umum Partai Demokrat justru membuat blunder. Sikap yang ditunjukkan SBY itu tidak akan memecahkan masalah karena tidak melegitimasi kepengurusan yang ada sekarang.
Konkritnya, SBY dinilai telah melakukan "kudeta" terhadap Anas Urbaningrum sebagai orang nomor satu di Partai Demokrat. Penampilan sosok SBY sebagai figur central pada penjelasan yang dilakukan di Cikeas, Bogor, baru-baru ini mengindikasikan bahwa SBY memiliki kekuasaan penuh dalam terhadap Demokrat. Sedangkan, Anas hanya dijadikan 'boneka' SBY.
Menurut Anda, apakah seorang Ketua Umum di Partai Demokrat bisa menjadi tokoh central?
Seharusnya Anas Urbaningrum dalam kapasitas sebagai Ketua Umum Partai Demokrat, bisa. Buat apa jadi ketua umum kalau bukan dia yang beri klarifikasi. Seharusnya, tugas dan tanggung jawab Anas untuk menjawab pemberitaan media massa serta mengatasi kemelut di internal Demokrat. Sayangnya, Anas tak melakukan idealisme kepemimpinan sebagai orang nomor satu di Demokrat.
Jadi, SBY melakukan manuver politik?
Sekarang ini SBY menjadi orang terpanik di Indonesia dan telah menjadi seorang paranoid. SBY menyadari bahwa dirinya tidak lagi memiliki wibawa penuh di hadapan para kader dan pengurus Partai Demokrat. Karena itu, dia (SBY - Red) melakukan manuver politik untuk menunjukkan powernya di hadapan kader Partai Demokrat, termasuk masyarakat umum.
Maksudnya kehilangan popularitas dan wibawa!? Terpilihnya Anas Urbaningrum sebagai Ketua Umum Partai Demokrat melegitimasi kekalahan SBY. Bukankah SBY mengusung Andi Malarangeng? Dhus, kemenangan Anas membuktikan bahwa SBY kurang dihargai oleh DPD dan DPC Partai Demokrat.
Apakah bisa diduga, keributan Demokrat justru merupakan skenario SBY?
Patut diduga. Sebab, SBY sebagai Presiden memiliki akses untuk membongkar dokumen proyek-proyek pemerintah yang juga melibatkan kader Demokrat, khususnya dari kubu Anas. Dokumen dilempar ke publik melalui media massa. Selanjutnya, kasus hukum dan 'pertikaian' Demokrat menjadi konsumsi publik dan politik. Pada saat genting dan keributan semakin panjang, SBY tampil dengan sosok pemimpin yang berhasil menengahi dan membela Partai Demokrat. Sedangkan, Anas Urbaningrum akan dilegitimasi kader sebagai pemimpin yang tak tegas dan tak punya kemampuan karena tak berhasil menenangkan konflik antarkader. Karena itu, saya menyebut SBY melakukan 'kudeta' terhadap kepemimpinan Anas sebagai Ketua Umum Partai Demokrat.
Soal instruksi SBY untuk mendukung Anas?
Strategi politik SBY. Analisis sederhananya, mengapa kemudian SBY menyerang media sebagai penyebab konflik tajam di internal Partai Demokrat? Mengapa SBY tak menyerang kader Partai Demokrat yang berantem dan tak cerdas? Itu artinya, SBY sedang mengonsolidasikan pamornya di hadapan para kader Partai Demokrat. SBY menyadari bahwa dirinya sangat butuh dukungan Anas. Namun, ia tak rela jika popularitas Anas melebihi dirinya.
Adakah kepentingan SBY pada 2014?
Siapa pun yang maju sebagai Presiden tak akan menjadi substansi kekhawatiran bagi SBY. Bagi SBY, menurut saya, bagaimana setelah Pilpres 2014, dirinya dan keluarganya tak diganggu oleh lawan politiknya. Kepentingan SBY pasca Pilpres 2014 sangat besar. Karena itu, SBY akan mencari figur capres yang akan melindunginya.
Apakah Anas bukan figur idaman SBY?
Anas bukan seperti Andi Malarangeng. Anas memiliki tipikal dan prinsip. Sedangkan Andi Malarangeng pragmatis. SBY khawatir jika tidak bisa mengendalikan Anas.
Menurut Anda, SBY tahu Anas akan maju pada Pilpres 2014?

Sebagai ketua umum, tentunya Anas punya peluang untuk mencalonkan diri sebagai capres. Apalagi jika Demokrat berhasil sebagai pemenang Pemilu 2014.

KKN Tematik Posdaya

Oleh : Haryono Suyono
Berbagai perguruan tinggi mitra Yayasan Damandiri, minggu ini secara serentak menggelar program Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tematik Pos Pemberdayaan Keluarga (Posdaya). Berbagai perguruan tinggi negeri dan swasta, yang anyata lain berada di wilayah Jember, Banyuwangi, Surabaya, Solo, Semarang, Purwokerto, Cirebon, Tasikmalaya, Bandung, Purwakarta, Bekasi, Bogor, dan Palembang itu menugaskan mahasiswa mereka terjun ke desa-desa untuk mendampingi dan mendorong rakyat serta para sesepuh dan pemimpin desa membangun dan mengisi posdaya dengan kegiatan yang bermanfaat.

Kegiatan KKN mahasiswa itu kemudian dilaporkan kepada Menteri Pendidikan Nasional, Muhammad Nuh, di Istana Negara, Jakarta. Mendiknas pun merasa bersyukur bahwa mahasiswa terpanggil untuk ikut menyelesaikan masalah bangsa, dengan membantu mengentaskan rakyat dari kemiskinan dan kebodohan.
Menteri menambahkan agar para mahasiswa KKN menyiapkan keluarga-keluarga di pedesaan dan perkampungan agar menerima rancangan gerakan pendidikan usia dini (PAUD) bagi anak-anak mereka. Karena, Kemendiknas sendiri akan mengadakan gerakan PAUD di seluruh Indonesia. Menteri pun telah me-wanti-wanti agar pengalaman para dosen pembimbing dan mahasiswa KKN tematik dicatat dengan baik, terutama tentang solusi untuk mngatasi masalah keluarga-keluarga di pedesaan. Ini sekaligus bisa dijadikan bahan perbandingan apabila pada saatnya nanti digelar pertemuan antar-para pelaksana KKN dari seluruh Indonesia.
KKN Tematik Posdaya disiapkan dengan cermat oleh setiap perguruan tinggi. Sementara Yayasan Damandiri membantu menyediakan tenaga dan fasilitas untuk persiapan pengembangan posdaya, serta memberikan pengertian dasar tentang indikator keberhasilan berbasis millenium development goals (MDGs). Sedangkan pembekalan untuk para dosen pembimbing dan mahasiswa juga telah dipersiapkan secara serius agar para mahasiswa yang bertugas melalui program KKN selama 6-8 minggu dapat bergaul dengan warga masyarakat dengan baik dan dinamis.
Para mahasiswa, didampingi dosen pembimbing ditugaskan agar membaur di tengah masyarakat untuk merangsang keluarga di desa-desa dan perkampungan-perkampungan, membentuk dan merencanakan program kegiatan gotong royong bersama masyarakat setempat. Persoalan keluarga di pedesaan didengarkan dengan baik tetapi usulan penyelesaiannya diarahkan pada upaya-upaya yang sekaligus dapat mengungkit makin dicapainya sasaran dan target-target MDGs.
Para mahasiswa menerjemahkan teori yang mereka terima selama masa kuliah ke dalam bahasa sederhana yang mudah dimengerti oleh keluarga-keluarga di pedesaan. Oleh karena itu, kalau ada kelompok KKN yang berhasil, maka kelompok mahasiswa tersebut dapat dipastikan dekat dan dicintai oleh rakyatnya. Tak heran, ketika mereka harus kembali ke kampus, biasanya masyarakat keberatan dan terpaksa melepaskannya dengan iringan doa dan isak tangis. Terang saja, karena mereka telah sukses menuntun masyarakat pedesaan untuk maju.
Di beberapa provinsi dan kabupaten di Jawa Timur, Jawa Tengah dan daerah lainnya, para petugas lapangan dari dinas-dinas tertentu seperti petugas keluarga berencana (KB), penyuluh pertanian, petugas kehutanan dan koperasi memberikan bantuan dengan memperlakukan rakyat desa seakan seperti sahabat seperjuangan. Para petugas lapangan bekerja sama dengan para mahasiswa mengajak keluarga-keluarga muda ikut ber-KB, mengembangkan kebun bergizi atau tanaman pekarangan di halaman rumah masing-masing. Tanaman-tanaman produktif berupa tanaman buah-buahan dan tanaman tahunan itu diharapkan bisa menghasilkan uang tambahan untuk membantu biaya sekolah anak-anak.
Petugas koperasi mengajak keluarga yang tergabung dalam posdaya mengembangkan ekonomi bersama. Tidak jarang petugas dari Dinas Koperasi memfasilitasi usaha ekonomi itu menjadi koperasi berbadan hukum dengan menerapkan sistem tanggung renteng yang pelatihannya dilakukan oleh mahasiswa yang sedang KKN.
Jajaran Kementerian Pertanian, utamanya Balai Benih Pertanian yang ada di provinsi dan kabupaten/kota membantu memfasilitasi pelatihan pengembangan kebun bergizi dan menyediakan benih dan bibit sayuran. Di musim hujan, mereka menjanjikan penyediaan benih dan bibit yang lebih banyak. Balai Benih Pertanian juga akan memfasilitasi pengembangan ladang bibit di desa atau pedukuhan, agar keluarga di dukuh dan pedesaan bisa mengambil bibit atau benih dari ladang yang mereka kelola sendiri.
Dinas Kehutanan menyediakan bibit pohon dan buah-buahan yang diharapkan bisa ditanam pada saat musim hujan mendatang. Para mahasiswa disiapkan untuk program penghijauan, bukan saja hutan yang jauh dari perkampungan, tetapi diharapkan bisa menghutankan kampung dan pedesaan dengan tanaman tahunan dan buah-buahan. Hasilnya, bisa segera dimanfaatkan oleh keluarga-keluarga yang bersangkutan.
Oleh karena itu, para mahasiswa diharapkan memberikan perhatian kepada keluarga muda, keluarga yang memiliki anak balita, ibu hamil atau keluarga yang anggotanya penyandang disabilitas atau berstatus lanjut usia. Keluarga-keluarga tersebut dengan adanya kebun bergizi di rumah akan memperoleh manfaat ganda. Di satu sisi, hasil kebun bergizi bisa dikonsumsi sendiri sekaligus bisa untuk menambah gizi makanan keseharian mereka.


Lebih dari itu, melalui KKN mahasiswa, keluarga-keluarga miskin atau keluarga-keluarga lainnya akan bertambah kegiatan ekonominya hingga bertambah sejahtera dan secara mandiri mampu membebaskan anggota keluarganya dari lembah kemiskinan. Karena mahasiswa KKN selalu menganjurkan pengembangan PAUD, anak-anak balita segera dapat dimasukkan sekolah. Ini akan membebaskan orangtua mereka untuk bisa mengikuti kegiatan di kampung.

Penulis adalah Ketua Umum DNIKS.

Kelelahan, Timnas `Garuda Cilik`Dikalahkan Thailand

Kepemimpinan baru PSSI dibawah Djohar Arifin Husin mendapatkan kado pahit. Timnas Yamaha Indonesia U-13 gagal mempertahankan gelar juara ASEAN Cup setelah dikalahkan tuan rumah Thailand 1-2, Minggu (17/7).
Skuad ‘Garuda Cilik’ sebenarnya tampil mengesankan, bahkan unggul terlebih dahulu di babak pertama. Namun, petaka terjadi di menit akhir babak pertama, salah satu pemain Indonesia diusir oleh wasit sehingga harus bermain dengan sepuluh pemain. Pada babak kedua, Indonesia harus bermain bertahan yang dimanfaatkan Thailand yang terus menekan.
HADIAH PENALTI
Akibatnya para pemain banyak membuat kesalahan di area pertahanan hingga tuan rumah memperoleh hadiah penalti yang membuat skor imbang 1-1. Pemain Thailand kian percaya diri dan akhirnya menambah gol hingga kedudukan akhir 2-1 untuk Thailand sekaligus merebut trofi juara.
Para pemain Indonesia sangat kelelahan karena pada pagi harinya harus menyelesaikan lanjutan partai semi final melawan Vietnam dengan meraih kemenangan 4-0. Kemenangan itu membawa tim Indonesia harus menghadapi Thailand di Stadion MuangThong, pada sore harinya. Sekitar 3000 penonton tak henti-hentinya memberi dukungan kepada tim Thailand.
Trofi juara diberikan langsung oleh legenda Liverpool, Robbie Fowler yang menyampaikan ucapan selamat kepada Thailand dan Indonesia.
Pelatih Indonesia Rohmat Namung mengakui timnya mengalami kelelahan usai pagi harinya menyelesaikan pertandingan melawan Vietnam yang tertunda akibat hujan. Namun dia tetap memberi pujian kepada para pemain yang telah tampil begitu semangat menjalankan instruksi pelatih.
Sumber : POS KOTA

4 Tersangka Pembunuh Ditangkap

Pembunuhan yang menewaskan Ny Krisna,76, berhasil ditangkap, Senin (18/7). Salah satu pelakunya pernah bekerja di rumah korban.
Kasus yang terjadi pada Senin (4/7) lalu di Perum Gren Garden blok B5/12A RT 01 RW 03, Kedoya Utara, Kebun Jeruk, Jakarta Barat akhirnya berhasil ditangkap sebanyak 4 tersangka. Mereka adalah Sutarman,29, Teguh,22, Ajis, 20, dan Sumadi,64.
Dari tangan para tersangka disita barang bukti berupa, 1 handphone Blackberry, satu kotak kayu berisi 15 jam tangan, uang 100 dollar AS, 2 handphone, dan 1 sepeda motor Honda Vario yang digunakan para tersangka. Total kerugian akibat perampokan tersebut mencapai Rp 100 juta.
Modus para tersangka adalah berpura-pura mengantar bingkisan. Kebetulan salah satu tersangka Sutarman, pernah bekerja di rumah Puspa,36 (anak korban) sebagai sopir sekitar 5 tahun yang lalu. Sehingga tersangka sudah tau seluk beluk rumah korban serta mengajak para temannya untuk melakukan aksinya.
Akhirnya para tersangka berhasil ditangkap setelah Polsek Kebon Jeruk dan Polres Jakarta Barat bekerja sama mencari para tersangka.
Menurut Kasat Reskrim AKBP Ferdi Sambo, SIK, mengatakan bahwa tersangka masih diperiksa. “ Kemungkinan mereka melakukan aksinya di tempat lain masih diperiksa,” tambahnya.
Sumber : POS KOTA

Icha Dituntut Setahun Penjara

Tuntutan satu tahun diajukan Jaksa Penuntut umum terhadap terdakwa perkara istri palsu Rahmat Sulistiyo alias Fransiska Anastasya Oktaviani atau Icha, 21.
Selain itu, dia juga, dikenakan denda membayar biaya perkara sebesar Rp 1.000.
Terdakwa diduga melanggar Pasal 263 KUHP, tentang pemalsuan dokumen otentik dengan memalsukan akta nikah. “Terdakwa terbukti melanggar hukum pidana secara sah dan meyakinkan ,” kata Indra Sulkarnain, jaksa penuntu umum (JPU), Senin (18/7).
Sidang dipimpin ketua majelis hakim Matauseja Erna. Menurut Indra, tuntutan satu tahun penjara diajukan tim JPU berdasarkan keterangan sejumlah saksi.
Di antaranya, bekas suaminya Umar bin Jaya, mertuanya Parijo, penghulu yang menikahkan Abdul Ghofur, dan mantan Kepala Kantor Urusan Agama (KUA) Jatiasih Zarkasih.
Jaksa juga menggunakan alat bukti berupa surat kepala suku dinas dan Polda Metro Jaya yang menerangkan bahwa terdakwa sebenarnya laki-laki, lalu secara sadar mengubah fisiknya menjadi wanita dan menikah dengan sesama jenis selama enam bulan.
Icha yang lahir 2 Feb 1989, menikah dengan Muhamad Umar, pada September 2010 lalu. Enam bulan menikah dan hidup serumah layaknya suami istri, Icha ditahan polisi setelah identitas aslinya sebagai pria terbongkar.
Dia dilaporkan oleh suaminya sendiri Umar, dan ditahan sejak 31 Maret lalu di Polsek Jatiasih.
Anggota tim kuasa hukum Icha, Nouval Alrasyid, menyatakan akan mengajukan pledoi atau pembelaan sepakan lagi. “Pembelaan tertulis dari tim pengacara dan secara lisan dari terdakwa,” kata Nouval.
Icha menyampaikan terima kasih kepada keluarga bekas suaminya Muhamad Umar, karena telah memaafkan perbuatannya. Sidang perkara Icha dengan agenda pembelaan ditunda hingga sepekan kedepan, pada 25 Juli nanti.
Sumber : POS KOTA

Panji Gumilang Batal Diperiksa Lagi

Mabes Polri batal memeriksa Panji Gumilang sebagai tersangka terkait pemalsuan dokumen yayasan. Padahal yang bersangkutan sudah sembuh.
“Alhamdullilah Syeh Panji sudah sembuh dan siap diperiksa,” kata Ali Tanjung kuasa Panji Gumilang, di Mabes Polri, Senin (18/7).
Namun karena penyidik padat jadwalnya, kata dia pemeriksaan ditunda. Namun akan dilakukan dalam minggu ini.
“Ditunda pemeriksaannya dan kapan waktunya kami siap tinggal menentukan saatnya,” ungkap Ali.
Sebelumnya diketahui jika Panji Gumilang dilaporkan oleh mantan Menteri Peningkatan Produksi Negara Islam Indonesia (NII) KW 9 Iman Supriyatna. Ia dituduh memalsukan dokumen yayasan

Sumber : POS KOTA

Anas Tantang Buktikan Politik Uang Kongres PD

"Tidak ada. Tanya saja. Tapi jangan tanya kepada yang tidak memilih saya dong," kata Anas.

 Anas Urbaningrum membantah keras bahwa ada politik uang dalam Kongres Nasional Demokrat di Bandung, Mei 2010. Anas juga membantah kemenangan sebagai Ketua Umum Partai Demokrat lantaran karena dia menggelontorkan dana kepada para pemegang suara.

"Tanya saja pendukung saya, yang memilih saya," kata Anas Urbaningrum usai peletakan batu pertama pembangunan Training Center Wirausaha Tani di Kecamatan Tamansari, Ciapus, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Senin 18 Juli 2011.

Anas pun menantang siapapun untuk mengkonfirmasi kepada para peserta Kongres Nasional Demokrat saat itu. Dia menegaskan bahwa tidak ada satu rupiah pun kegiatan yang berbau politik uang untuk memenangkan dirinya.

"Tidak ada. Tanya saja. Tapi jangan tanya kepada yang tidak memilih saya dong. Yang tidak mendukung saya kan bisa mengaku-ngaku," kata Anas.

Isu politik uang ini sempat dilontarkan Nazaruddin dalam pesan BlackBerry Messenger (BBM) yang diterima VIVAnews.com. Nazaruddin menyebut ada dana Rp7 miliar yang mengalir ke tim sukses Anas saat Kongres Bandung. Dan uang itu berasal dari proyek wisma atlet SEA Games.

Tidak hanya itu, menurut Nazaruddin, tim sukses Anas juga menerima uang sebesar Rp50 miliar. Tidak tanggung-tanggung, Nazar menyebut total biaya untuk memenangkan Anas sebanyak US$20 juta atau sekitar Rp170 miliar.

Nazaruddin kini sudah menjadi tersangka dalam kasus suap proyek wisma atlet SEA Games. Dia juga diduga terlibat dalam kasus korupsi di Kementerian Pendidikan Nasional. Partai Demokrat sudah pula memecatnya sebagai bendahara dan anggota. 

SUMBER : VIVANEWS.COM

Langit Beri Pertanda Bencana Tsunami?


Musibah gempa 9,0 skala Richter dan tsunami yang menerjang Jepang Jumat, 11 Maret 2011, menjadi inspirasi para ilmuwan untuk menemukan sistem peringatan dini bencana yang lebih akurat.

Salah satu isu besar adalah benarkah langit memberikan pertanda sebelum malapetaka datang?

Seperti dimuat Daily Mail, para ilmuwan dari University of Illinois menangkap pertanda atmosfer terkait tsunami Jepang berupa pijaran udara (airglow) yang ditangkap sebuah observatorium di Pulau Hawaii.

Gambaran tersebut ditemukan pada ketinggian 250 kilometer di atas permukaan Bumi, sekitar satu jam sebelum gelombang raksasa menghantam perairan Jepang. Pijaran udara adalah lapisan kehijauan yang ditemukan saat kombinasi molekul dipisahkan oleh cahaya matahari.


Penemuan, yang dilaporkan dalam jurnal Geophysical Research Letters, juga menegaskan teori yang dikembangkan pada tahun 1970-an. Studi-studi ini menunjukkan bahwa tsunami bisa diobservasi dari bagian atas atmosfer, namun sampai saat ini baru bisa didemonstrasikan menggunakan sinyal radio.

Studi ini fokus pada fakta bahwa tsunami menghasilkan gelombang gravitasi atmosfer saat ombak melaju melintasi lautan.

Gelombang-gelombang tsunami memiliki potensi untuk meregang beberapa kilometer ke langit dan menyebabkan perubahan yang dapat dicitrakan karena penurunan densitas udara.

Tim University of Illinois dipimpin oleh Jonathan Makela, seorang profesor teknik listrik dan komputer, membuat gambaran tersebut. Setelah itu, Makela, bersama mahasiswa pascasarjana Thomas Gehrels, bergabung dengan tim di Prancis dan Brasil di New York University untuk melakukan analisis rinci gambaran tersebut.

Mereka menemukan sifat gelombang cocok dengan yang yang terpantul dari tsunami Jepang. Profesor Makela yakin, sistem kamera dapat dikembangkan untuk menciptakan sebuah sistem peringatan dini.

Saat ini, untuk peringatan dini para ilmuwan menggunakan semacam pelampung di laut dan model untuk melacak dan memprediksi tsunami. Sistem yang rapuh karena alat pamantau tersebut bisa hilang dicuri.

Padahal, sistem kamera bisa melacak langit secara keseluruhan dengan mengamati perubahan di atmosfer. Para ilmuwan menyarankan sistem tersebut dipasang ke satelit untuk mengatasi permasalahan di sistem yang berbasis di darat.

Makela menambahkan untuk menciptakan sistem yang handal, ilmuwan perlu mengembangkan algoritma untuk menganalisis dan menyaring data secara real time. "Ini adalah pengingat tentang bagaimana lingkungan kita saling berhubungan satu sama lain," kata Makela.

"Teknik ini menyediakan alat baru yang kuat untuk mempelajari rangkaian laut dan atmosfer. Juga bagaimana tsunami merambat di laut terbuka."

Sebelumnya, masih mengenai pertanda gempa di atmosfer, profesor ilmu bumi daru Chapman University di California, Dimitar Ouzounov, mengatakan bahwa ada keanehan di langit Jepang sebelum tsunami. Atmosfer di atas episentrum gempa Jepang mengalami perubahan tak biasa dalam beberapa hari menjelang bencana.

18-7-2010: Lapisan Es di Everest Berkurang

"Foto itu mengungkap ancaman akan hilangnya massa es di sana"


Tepat setahun yang lalu, suatu media massa di Inggris mengungkapkan bahwa gletser di Puncak Gunung Everest menyusut drastis. Ini berdasarkan perbandingan dua buah foto, yang menunjukkan bahwa selama 80 tahun terakhir lapisan es di Everest menghadapi ancaman besar.

Menurut harian Telegraph edisi Minggu 18 Juli 2010, foto pertama diambil tahun 1921 oleh seorang pendaki gunung asal Inggris, George Mallory, yang meninggal saat berusaha menaklukkan Everest. Kemudian, sebuah organisasi non-profit Asia Society menugaskan agar foto yang sama diambil dari gletser Rongbuk di lereng utara Everest di sisi Tibet pada 2007.


Gambar terakhir yang diambil oleh pendaki gunung David Breashears tersebut menunjukkan bahwa glasier di Everest menyusut dan mencair. Juru bicara Asia Society mengatakan, gambar tersebut menjadi bukti bahwa es mencair karena perubahan iklim, menimbulkan ancaman bagi sumber-sumber air di kawasan padat penduduk di India dan China.

"Kebenaran yang menyesakkan, bahwa es di Himalaya mulai lenyap. Foto itu mengungkap ancaman akan hilangnya massa es di sana," katanya. Foto-foto yang sekarang sedang dipajang di sebuah pameran di New York tersebut menunjukkan bagaimana perubahan suhu bisa mempengaruhi lingkungan dengan lebih luas.

Isu mengenai pencairan gletser di Himalaya adalah isu kontroversial menyusul persoalan 'glaciergate'. Badan ilmu pengetahuan Perserikatan Bangsa-Bangsa, Intergovernmental Panel on Climate Change (IPCC) terpaksa meminta maaf karena melakukan kekeliruan dengan menyebut bahwa glasier di Himayala bisa lenyap seluruhnya pada 2035.

Usaha Mebel Jepara Meredup


Peneliti Center For International Fouretry Research (CIFOR), Sulthon Al Amin mengatakan, industri furniture telah menjadi sumber pendapatan di Jepara selama bertahun-tahun. Tetapi, berdasarkan survey tahun 2010 jumlah unit usaha mebel di Jepara terus mengalami penurunan sebesar 20 persen dari tahun 2005 yakni menjadi 11.597 unit.

CIFOR merupakan salah satu dari 15 pusat penelitian dalam kelompok konsultatif bagi Penelitian Pertanian International (Consultative Group On International Agricultural Research). "Penurunan terbesar dari 12.763 unit di tahun 2005 menjadi 8.289 unit di tahun 2010 atau sebesar 35 persen," kata Sulthon di Jepara The Word Carving Centre, Rabu (13/7).


Padahal kata Sulthon, usaha mebel memberikan kontribusi sekitar 27 persen perekonomian daerah yang terkenal dengan seni ukir ini. Parahnya lagi kata dia, distribusi nilai tambah yang didapat para pelaku industri mebel dikuasai oleh pemain asing yang menikmati sekitar 61 persen permeter kubik bahan baku, sedangkan pemain lokal seperti petani hutan, penjual kayu, pengrajin mebel dan eksportir didalam negeri hanya memperoleh sekitar 38.9 persen.

Sementara itu lanjut Sulthon lagi, pengrajin kecil sendiri hanya memperoleh sekitar 3,6 persen dari distribusi nilai tambah tersebut. "Walaupun lebih banyak pelaku industri mebel di tingkat pengrajin (UKM) tetapi distribusi nilai tambahnya tidak banyak dirasakan oleh pengrajin tapi lebih kepada perusahaan besar yang menampung produk hasil pengrajin kecil," tandasnya.


Trend volume dan nilai ekspor furniture Indonesia cenderung menurun, dari $ 127 juta pada tahun 2005 menjadi $ 118 juta pada tahun 2007. Kebanyakan dari pelaku industri ini memproduksi produk yang bernilai tambah rendah dan dikategorikan sebagai 'sunset industri' oleh pemerintah.

Tasawuf Bid'ah ?

Tanya :
Benarkah tasawuf tidak ada pada zaman Rasulullah saw? Kalau tidak ada, berarti
bid'ah kan?
Mohon dijelaskan pengertian tasawuf!


Jawab:

Abdul Hasan Al Fusyandi, seorang tabi'in yang hidup sezaman dengan Hasan Al
Bisri (w. 110H./728 M.) mengatakan, "Pada zaman Rasulullah saw., tasawuf ada
realitasnya, tetapi tidak ada namanya. Dan sekarang, ia hanyalah sekedar nama,
tetapi tidak ada realitasnya."

Pernyataan ulama dari kalangan tabi'in ini bisa menjadi acuan untuk
menjawab pertanyaan Anda. Memang benar, tidak ada istilah tasawuf pada zaman
Rasulullah saw. Namun, realitasnya ada dalam kehidupan dan ajaran Rasulullah
saw. seperti sikap Zuhud, Qona'ah, Taubat, Rido, Sabar, dll. Kumpulan dari
sikap-sikap mulia seperti ini dirangkum dalam sebuah nama yaitu Tasawuf.
Oleh sebab itu, ketika Imam Ahmad menulis buku tentang tasawuf, beliau
tidak memberi nama kitab itu dengan Kitaab At-Tasawuf. Akan tetapi, beliau
memberi nama kitab itu dengan Kitaab Az-Zuhud (Kitab tentang Zuhud). Kalau kita
cermati isi kitab tersebut, hampir seluruh isinya membicarakan
persoalan-persoalan yang ada dalam kajian tasawuf.
Kita tidak perlu mempersoalkan nama, yang penting realitas atau
substansinya. Dalam mengarungi hidup, kita harus punya jiwa zuhud, qona'ah,
taubat, muraqabatullah, 'iffah, dll. Anda boleh memberi nama untuk sederet
istilah itu dengan nama Tasawuf. Namun kalau anda tidak suka dengan istilah
Tasawuf dengan alasan istilah tersebut tidak dipakai pada zaman Rasulullah saw.,
pakai saja istilah lain seperti yang digunakan Imam Ahmad yaitu ilmu zuhud. Yang
pasti, materi yang dibahas dalam ilmu zuhud dan ilmu tasawuf substansinya sama,
yang berbeda hanyalah nama.


Adapun makna Tasawuf, bisa dilacak dari asal-usulnya. Para ahli mengatakan
bahwa:

Tasawuf berasal dari kata "As-suuf" artinya bulu atau kain wol yang kasar.
Kemudian kata As-Suuf diberi akhiran "ya" (as-Suufiya) yang dinisbahkan
kepada orang yang suka memakai pakaian dari bulu binatang sebagai lambang
kesederhanaan. Lawan pakaian sutera yang merupakan simbol kemewahan. Kemudian
seseorang yang lebih mengutamakan kesederhanaan disebut "Sufi"
Tasawuf berasal dari kata "Ahl-Shuffah" yaitu sekelompok sahabat miskin yang
hijrah ke Madinah dan tidak memperoleh tempat tinggal. Sehingga Rasulullah
saw. menempatkan mereka di serambi masjid. Tempat itu dinamakan "Suffah",
sedangkan para penghuninya disebut "Ahl-Shuffah". Dari kata "Suffah" inilah
lahir kata Tasawuf
Tasawuf berasal dari bahasa Yunani, yaitu Theosophos. Theo artinya Tuhan dan
Sophos artinya hikmah. Dengan demikian Tasawuf berarti hikmah ketuhanan. Pada
umumnya yang berpendapat demikian adalah para orientalis.

Dalam perkembangan berikutnya, para ahli memberikan banyak definisi
mengenai hal ini, sehingga Annemarie Schimmel mengatakan, sulit mendefinisikan
tasawuf secara komprehensif, karena kita hanya bisa menyentuh salah satu
aspeknya saja.
Walaupun susah mencari makna yang komprehensif, namun kita perlu mengutip
salah satu pengertian tasawuf yang disampaikan seorang tokoh Sufi modern yaitu
Al Junaid Al Baghdadi (w. 289H.) yang menyebutkan, "Tasawuf adalah riyadhah
(latihan) membebaskan hati dari hayawaniyyah (sifat yang menyamai binatang) dan
menguasai sifat basyariah (kemanusiaan) untuk memberikan tempat bagi sifat-sifat
kerohanian yang suci, berpegang pada ilmu dan kebenaran, dan benar-benar
menepati janji terhadap Allah swt, dan mengikuti sunnah Rasulullah saw."


Mencermati definisi ini, bisa kita simpulkan bahwa tasawuf adalah latihan
untuk membersihkan jiwa dari sifat-sifat kebinatangan dan mengisinya dengan
akhlak mulia melalui pelaksanaan ajaran agama yang benar dengan mengikuti apa
yang disunnahkan Rasulullah saw.

Wallahu A'lam


Sumber: Bedah Masalah Kontemporer I (Aqidah & Akhlak)
Aam Amiruddin

Bila SBY Jatuh........!!


BILA Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) jatuh di kamar mandi di rumahnya di Cikeas, dan kepalanya membentur lantai, lalu harus mendapat perawatan medis, bagaimana pers memberitakannya? Bisa dipastikan, judul beritanya kurang lebih begini: "Presiden Jatuh di Kamar Mandi…"

Pers nasional maupun internasional mustahil membuat berita dengan judul "Suami Ibu Ani Yudhoyono Jatuh" atau "Ketua Dewan Pembina Partai Demokrat Jatuh di Kamar Mandi" apalagi "Ayah Ibas Jatuh di Kamar Mandi" atau "Pencipta Lagu Ku Yakin Sampai di Sana Jatuh…!"

Presiden, sebagaimana wapres, menteri dan jabatan publik lainnya, melekat pada sosok si pejabat. Memang tidak mudah memisahkan jabatan publik, apalagi ketika yang bersangkutan berada di hadapan publik.

Itulah sebabnya di negara-negara modern ada fatsoen, ada hukum etika tak tertulis, yang mengharuskan orang yang menduduki jabatan publik untuk melepaskan jabatan atau posisi di tempat lain yang bisa menimbulkan konflik kepentingan atau abuse of power.

Di negara kita, karena memang bukan negara modern, fatsoen semacam itu tidak berlaku. Para pejabat publik tetap asyik menempati posisi di partai politik. Para menteri tetap menjadi ketua partai. Bahkan Presiden Yudhoyono merasa sangat nyaman menjadi Ketua Dewan Pembina Partai Demokrat.

Kita baru menyadari bahwa kombinasi jabatan di pemerintahan dan parpol, seperti yang terjadi pada Yudhoyono, benar-benar menimbulkan kerancuan, dan mengganggu sendi-sendi kehidupan berbangsa dan bernegara.

Sebab ketika Senin (11/7) malam Yudhoyono menggelar konperensi pers di rumahnya di Cikeas, gara-gara ada perang SMS dan BBM (BlackBerry Messanger) di internal (petinggi) Partai Demokrat, tidak jelas apakah sebagai ayahnya Ibas, sekjen partai yang menurut BBM dari Nazaruddin juga menerima uang sebagaimana petinggi partai lainnya, atau sebagai pimpinan partai yang kadernya banyak terlibat skandal korupsi, atau sebagai Presiden RI?

Kalau memakai logika "Yudhoyono jatuh di kamar mandi", apalagi konperensi pers itu disiapkan oleh teknisi Istana, wartawannya diundang Biro Pers Istana, pengamanan lokasi dijaga Paspampres, tak salah bila masyarakat menganggap yang bicara dengan mata berkaca-kaca gara-gara BBM Nazaruddin yang mengungkap aib Partai Demokrat itu, adalah Yudhoyono sebagai Presiden RI.

Tapi apa pentingnya Presiden RI ngomong soal SMS dan BBM yang dikirim kader binaannya di partai dan yang nyerimpet orang-orang Partai Demokrat sendiri, kemudian menganggap semua kebusukan itu sebagai potret perpolitikan nasional?

Namun yang paling sial malam itu adalah kalangan pers nasional. Sebab semula para wartawan itu datang ke Cikeas menembus pengamanan yang amat ketat dengan penuh harap dapat berita ekslusif seputar Nazaruddin, yang selama beberapa pekan terakhir ini memang menjadi primadona berita in absentia, alias narasumber dalam pelarian.

Tapi ibarat pepatah "untung tak dapat diraih malang tak dapat ditolak", alih-alih dapat berita top dunia tentang Nazaruddin, para wartawan itu malah dijadikan tersangka penyebar berita dari SMS dan BBM yang tidak jelas siapa pengirimnya.

Tentu saja para wartawan yang hadir di Cikeas malam itu tampak cemas. Masyarakat pers nasional, sebagaimana diungkap Ketua Dewan Pers Bagir Manan, menyayangkan kegegabahan Presiden dalam mengatur narasumber.

Tinggal kita yang tersenyum simpul. Memangnya hanya Presiden doang yang boleh merespon dan mengangkat SMS dan BBM gelap sebagai bahan berita?

Tapi apakah karena sekarang ada pekerjaan tambahan memantau SMS dan BBM yang tidak tercantum dalam konstitusi maka gaji presiden harus dinaikan? Ehm! [***]
Sumber : JPPN.COM

Alfred Riedl setelah Diberhentikan dari Pelatih Timnas Indonesia


ALFRED Riedl mendadak diberhentikan sebagai pelatih tim nasional Indonesia. Apa langkah Riedl selanjutnya?
--------------
"You need Me (Anda butuh saya)?" Kalimat khas itu tidak akan lagi didengar media peliput timnas begitu latihan selesai. Kalimat itu hampir pasti dilontarkan Alfred Riedl kepada awak media meski sudah tahu dirinya pasti akan diwawancarai.

Ya, Alfred Riedl kini sudah tidak lagi menjadi pelatih Indonesia. Dan kalimat "You need Me" itulah yang menjadi salah satu perekat Riedl dengan media peliput timnas. Tak heran jika para wartawan peliput timnas juga sangat kaget dan kecewa begitu Ketua Umum PSSI terpilih Djohar Arifin Husin pada Rabu sore lalu (13/6) mengumumkan jika pelatih asal Austria itu diberhentikan. Beberapa reporter wanita bahkan tak tahan membendung air matanya.


Apalagi dalam pemecatan Riedl itu alasan yang dilontarkan PSSI susah diterima. Yaitu pengurus baru tidak menemukan surat kontraknya dengan PSSI. Dia dianggap dikontrak secara pribadi oleh Nirwan Dermawan Bakrie yang selama ini dikenal sebagai kubu yang berseberangan dengan kelompok pemenang dalam kongres luar biasa di Solo, 9 Juli lalu. Lebih mengherankan lagi, PSSI ternyata tidak memberi tahu lebih dulu Alfred Riedl dan sebelum mengumumkan ke media.

Pada Jumat sore kemarin (15/7), Riedl didampingi asisten pelatih Wolfgang Pikal dan deputy bidang teknik Badan Tim Nasional (BTN) Iman Arif menggelar press conference untuk mengungkapkan isi hatinya diperlakukan seperti itu. Mantan pemain dan pelatih timnas Austria itu kemudian menguraikan banyak hal terkait pencopotnya. Termasuk merasa menjadi korban permusuhan antara Nirwan Bakrie dan Arifin Panigoro.

Di pengujung press conference dengan suara yang tiba-tiba serak Afred Riedl mengngkapkan jika sebenarnya dia sangat menyukai Indonesia. Dia ingin membantu timnas Merah Putih meraih medali emas di SEA Games XXVI/2011 pada November nanti.

"Saya suka negeri ini. Saya senang bekerja di sini. Orang-orangnya ramah. Juga para pemain. Sama sekali saya tidak pernah mendapat masalah di sini," tutur Riedl. "Saya punya memori bagus di sini. Ini adalah salah satu episode indah dalam karir saya. Saya jatuh cinta dengan Indonesia. Saya senang dengan salah satu karya sepak bola saya di sini," lanjut Riedl.


Mantan pelatih timnas Vietnam, Laos, dan Palestina itu kemudian mengenang bagaimana dukungan dan antusias luar biasa selama Piala AFF Desember 2010. Secara khusus Riedl berterima kasih kepada media yang selama ini berhubungan dengannya. "Sangat senang bekerjasama dengan anda sekalian," sebutnya.

Lalu ke mana Alfred Riedl akan pergi setelah tidak lagi menjadi pelatih timnas" "Sementara ini saya akan tinggal untuk menyelesaikan urusan dengan PSSI. Saya datang baik-baik. Karena itu saya juga ingin pergi dengan baik-baik," bebernya.

Riedl menegaskan tidak tertarik melatih salah satu klub di Indonesia. Menurutnya, setelah dua atau tiga pekan ke depan dirinya akan bicara dengan perantara untuk mencari tantangan berikutnya setelah Indonesia. Tapi Riedl dengan terus terang membuka peluang untuk kembali menangani timnas Indonesia suatu saat nanti. "Sepak bola itu aneh. Bisa saja saya balik lagi ke sini (timnas). Saya menyukai negeri ini," paparnya.


Setelah press conference, Riedl berfoto bersama dengan puluhan awak media. Di sesi foto-foto inilah Riedl melanggar "pantangannya sendiri". Yaitu dipeluk-peluk orang lain. Selama ini Riedl akan langsung marah jika ada yang mengajaknya berfoto, tapi kemudian orang itu memeluk atau merangkulnya. Tapi kali ini tidak. Bahkan Riedl sendiri yang berinisiatif merangkul barisan media yang satu per satu ingin membuat foto kenangan bersamanya. Terima kasih Alfred Riedl. (M.Ali Mahrus/*/aww)


Profil :
Nama : Alfred Riedl
Tanggal lahir : 2 November 1949
Kota kelahiran : Vienna, Austria
Posisi saat bermain : Striker

Karir bermain
Junior
1961-1967 ATSV Teesdorf
Senior
1967-1972 Austria Wien 98 (58)
1972-1974 Sint-Truiden 56 (33)
1974-1976 FC Antwerp 54 (34)
1976-1980 Standard Li"ge 106 (53)
1980 FC Metz 19 (6)
1981-1982 Grazer AK 42 (11)
1982-1984 Wiener Sportclub 52 (15)
1984-1985 VfB M"dling


Timnas Austria : 1975-1978 (4 kali main)
Karir manajer :
1990-1991 Austria
1993-1994 Olympique Khouribga
1994-1995 Al-Zamalek
1997-1998 Liechtenstein
1998-2001 Vietnam
2001-2003 Al Salmiya
2003-2004 Vietnam
2004-2005 Palestine
2005-2007 Vietnam
2008-2009 Xi M'ng H'i Ph'ng FC
2009-2010 Laos
2010-2011 Indonesia

Sumber :http://www.jpnn.com/read/2011/07/17/98231/Ogah-Latih-Klub-Indonesia,-Janji-Kembali-Lagi-