Saturday, August 13, 2011

Psst, Puasa Ternyata 'Jitu' Redam Stres


Beberapa studi baru menyebutkan bahwa puasa selain bisa memperpanjang usia, meningkatkan sensitivitas insulin, ternyata juga resistensi terhadap stres. Benarkah ?

Salah satu peneliti, Mattson Mark P Mattson dari National Institute on Aging, mengatakan pihaknya akan melakukan sebuah studi baru yang akan membandingkan kesehatan sekelompok orang yang makan tiga kali sehari dan mereka yang berpuasa, tapi dengan menu yang serupa.

"Makan berlebihan kini tengah menjadi masalah besar di berbagai negara adidaya. Yang memprihatinkan, kondisi itu kini meningkat di kalangan anak-anak sehingga tak sedikit dari mereka yang akhirnya mengalami kelebihan berat badan.

Memang kini belum ditemukan cara efektif untuk membuat orang makan lebih sedikit, puasa bisa dijadikan solusi," kata Mattson, seperti dikutip dari Associated Press. "Dari hasil studi pun terbukti bahwa melewatkan waktu makan tidak akan berakibat buruk untuk Anda."

Sementara itu, Dr Carol A Braunschweig dari University of Illinois di Chicago, yang bukan bagian dari tim studi, mengatakan ia tertarik dengan ide bahwa perubahan drastis dalam pola makan mungkin memiliki manfaat.

"Dengan epidemi obesitas dan aktivitas fisik yang dihadapi AS, identifikasi pola makan bisa menangani beberapa efek tak diinginkan dari kelebihan berat badan. Ini akan menjadi penemuan yang sangat signifikan," katanya.

"Kami berpikir, absennya makanan akan membebankan stres pada sel dan sel meresponsnya dengan meningkatkan kemampuan mereka untuk mengatasi stres yang lebih parah," kata Mattson.

Dia mengatakan para peneliti berpikir kondisi ini terjadi di seluruh bagian tubuh, tak mengherankan bila puasa memperpanjang usia manusia dan hewan serta menjadi lebih resisten terhadap penyakit penuaan. Lebih lanjut, dalam beberapa tahun terakhir, beberapa ahli gizi telah merekomendasikan makan dalam jumlah kecil tapi lebih sering.

Friday, August 12, 2011

Cara Membaca Huruf Jepang


Dokter, saya sekarat


Siang-siang waktu istirahat, seorang dokter dikejutkan oleh seseorang yang menangis tersedu-sedu sambil berkata "Saya tidak mau mati, Dokter".
Merasa kasihan dengan orang itu, sang dokter merelakan waktu istirahat siangnya. Lalu dokter itu berkata " Ada apa? coba ceritakan masalahmu!"
Lalu dengan tersengguk-sengguk pasien itu berkata, "Dokter, jika saya menyentuh bagian tubuh saya, yang mana saja, saya merasa sakit. Lihat ini dokter!", Kemudian pasien itu menyentuh bagian dadanya dengan tangannya, lalu berteriak kesakitan, menyentuh bagian kepalanya dengan tangannya, kemudian ia berteriak kesakitan lagi, ia terus berteriak ketika ia menyentuh bagian anggota tubuh yang lain dengan tangannya. Pasien itu berkata " Lihat kan Dokter saya sekarat "
Lalu dengan tersenyum dokter itu berkata, " jari tangan kamu patah".

Kegigihan si cadel


Seorang cadel ingin membeli nasi goreng yang sering mangkal di dekat rumahnya.
cadel:"bang, beli nasi goleng satu.
abang:"apa...?" (.....ngeledek.)
cadel:"Nasi Goleng!
abang:"Apaan...?(.....Ngeledek lagi.)
cadel:"Nasi Goleng!!!"
abang:"ohh nasi goleng..." Sambil ditertawakan oleh pembeli yang lain dan pulanglah si cadel dengan sangat kesal. Sesampainya di rumah dia bertekad untuk berlatih mengucapkan "nasi goreng" dengan benar. Hingga akhirnya dia mampu mengucapkan dengan baik dan benar

Hari ke-2.
Dengan perasaan bangga, si cadel ingin menunjukkan bahwa dia bisa mengucapkan pesanan dengan tidak cadel lagi
cadel:"bang...,saya mau beli NASI GORENG, bungkus!!!"
abang:"ohh...pake apa?"
cadel:"...pake telol..." Sambil sedih...
Akhirnya kembali dia berlatih mengucapkan kata "telor" sampai benar.

Hari ke-3.
Untuk menunjukkan bahwa dia mampu, dia rela 3 hari berturut - turut makan nasi goreng:
cadel:"bang..., beli NASI GORENG, Pake TELOR!!! Bungkus!"
abang:"ceplok atau dadar ?"
cadel:"dadal..."
Dengan spontan.Kembali dia berlatih dengan keras.

Hari ke-4.
Dengan modal 4 hari berlatih lidah hari ini dia yakin mampu memesan dengan tanpa ditertawakan.
cadel:"bang...,beli NASI GORENG, Pake TELOR, di DADAR!"
abang:"hebat kamu "del, udah nggak cadel lagi nich, harganya Rp.2500 del."
si cadel menyerahkan uang Rp.3000 kepada si abang, namun si abang tidak memberikan kembaliannya, hingga si cadel bertanya:
cadel: "bang.., kembaliannya?"
abang: "oh iya, uang kamu Rp.3000, harganya Rp.2500, kembalinya berapa del?" sambil senyum ngeledek. Si cadel gugup juga untuk menjawabnya, dia membayangkan besok bakal makan nasi goreng lagi.
Tapi akhirnya dia menjawab:"...GOPEK!" Sambil tersenyum penuh kemenangan.

"Atletik" Yang Menghina Perang


Tank Centurion di halaman berumput itu benar-benar terbalik. Turet, meriam, kubah dan senapan mesinnya “melesak” berhimpit dengan tanah sementara rantai baja yang biasanya kasar menggaruk tanah tengadah ke langit.
Mesin perang yang mengerikan itu sekarang tak lebih seperti kecoa raksasa yang lumpuh. Terbalik dan tak bisa menyelamatkan diri.
Jangan sekali-kali berpikir tank itu terbalik akibat kena rudal atau bom. Bukan sama sekali. Tank itu memang tidak sedang berperang di medan Libya atau Afghanistan.
Ia justru terbalik “manis” disebuah kota wisata yang tenteram damai, Venesia.  Dan tentu saja tank itu juga tidak sedang berperang, ia menjadi salah satu puluhan karya instalasi dalam Biennale Arte 2011di Venesia yang mulai dihelat kemarin, Sabtu (04/6).
Di atas rantai baja yang tak berdaya itu sebuah treadmill diletakkan bahkan lengkap dengan kemampuannya untuk menyehatkan. Dia benar-benar bisa bekerja sebagai treadmill.
Jelas-jelas Atletik karya Allora dan Calzadilla memberikan penghinaan paling keras terhadap nafsu berperang. Lebih menohok karena karena Atletik justru bertempat di paviliun Amerika.
Sebelumnya Atletik  pernah ditampilkan di Indianapolis Museum of Art dan kemudian dipilih untuk mewakili AS dalam Biennale Arte 2011di Venesia.
Allora dan Calzadilla berkolaborasi sebagai tim sejak tahun 1995. Karya mereka pernah tampil dalam pameran di seluruh dunia, termasuk Museum of Modern Art di New York, Serpentine Gallery di London, Stedelijk Museum di Amsterdam hingga Palais de Tokyon di Paris.
“Mereka intelektual ekstrim dan pekerjaan mereka selalu disasarkan pada konsep yang jelas,” kata Lisa Freiman, kurator senior di Indianapolis Museum of Art.
“Mereka benar-benar terikat pada warisan praktek avant-garde tetapi mereka menciptakan kembali dalam isu-isu penting hari ini, seperti keberlanjutan, lingkungan, tempat mendefinisikan individu, struktur kekuasaan pemahaman dan cara yang mereka mempengaruhi kehidupan kita,” tambahnya.
Freiman menyebut karya Allora dan Calzadilla selalu  membuka pintu untuk kontroversi potensial.
“Kami benar-benar jujur ​​tentang apa ingin kita lakukan. Selalu ada seruan penghakiman saya pikir, seni yang baik yang tidak doktriner tetapi rumit dan provokatif, yang merupakan bagian dari perlunya demokrasi yang bebas.”
Namun tampaknya ada fakta kecil yang silap. Tank Centurion  justru buatan Inggris.