JAKARTA: Sebuah laporan dari LA Times yang dilansir Examiner, mencatat
FBI harus menutup server berbahaya untuk memerangi pencurian ini. Saat
ini, FBI dikabarkan masih dalam proses mendirikan dua server baru untuk
membantu menghubungkan pengguna yang terinfeksi ke internet.
Server akan ditutup pada Senin, Juli 9 pukul 12.01 siang hari waktu
setempat sehingga baru menghmapiri Indonesia besokmalam pukul 23:01.
Kabar yang disebarkan lewat social media maupun BlackBerry Messenger
bahwa kiamat Internet akan terjadi nanti malam pukul 00:00 ternyata
hoax.
Kiamat Internet adalah musnahnya Internet dan pengguna tidak bisa mengakses apapun di dunia maya.
Kabar kiamat Internet terjadi pada 9 Juli 2012 sangat santer di dunia
maya, di situs jejaring sosial, dan social media. Namun, sebelum 9 Juli,
sudah banyak hosting Internet berguguran alias down mendadak tanpa
alasan yang jelas.
"Saya sudah 7 tahun melayani pelanggan yang hampir semuanya situs
online shop, tiba-tiba down dan saya mendapatkan banyak komplain," ujar
seorang pemilik hosting Internet di Depok.
Para pengguna Internet resah dengan adanya kabar bahwa Internet akan
dimatikan di seluruh dunia pada 9 Juli karena adanya serangan
DNSchanger.
Istilah kiamat Internet ini adalah untuk menggambarkan suatu suasana
dimana kita tidak bisa mengakses internet lagi. Apapun yang kita ketik
di browser tidak jalan dan browser tidak bisa membaca apa yang kita
tulis. Jika sudah begini, maka wajar jika disebut sebagai kiamat
internet.
Para pengguna internet Indonesia dibuat resah dengan berita kiamat
internet di media, bahkan berita ini terus meluas sampai di BlackBerry
Messenger.
Cerita berawal dari musim dingin 2011 dimana FBI berhasil menemukan
aksi yang mengejutkan di Estonia. Dalam operasi bernama ’Operation Ghost
Click‘, FBI berhasil menangkap 6 hacker yang berhasil menginfeksi virus
malware DNS Charger di lebih dari empat juta komputer di dunia. Virus
ini memungkinkan penjahat dunia maya bisa mengendalikan server DNS
komputer korbannya dan mengarahkannya ke server-server DNS palsu yang
telah dipersiapkan sebelumnya.
Selain itu, virus ini juga memiliki kemampuan untuk menginfeksi
router-router dan memanipulasi DNS server dari router tersebut. Hal ini
mengakibatkan seluruh komputer atau perangkat yang terkoneksi melalui
router ini akan ikut tersesat dan mengalami kiamat internet juga
walaupun komputer Anda sama sekali tidak terinfeksi oleh DNSchanger.
DNS atau Domain Name Server merupakan sarana penerjemah antara bahasa
manusia dengan alamat IP (internet protocol) yang merupakan bilangan
angka. Sebagai gambaran, kita tentu lebih mudah mengingat
www.facebook.com daripada sistem komputer yang sebenarnya
mengidentifikasi alamat komputer itu dengan angka atau IP address.
Pada November 2011, DNSchanger berhasil menginfeksi empat juta alamat
IP, baik komputer maupun router. Kemudian, pada Maret 2012, FBI telah
mendapatkan izin dari pengadilan untuk membiarkan server membersihkan
DNS mereka sendiri. Kalau saat itu server DNSchanger dimatikan,
setidaknya empat juta komputer di dunia akan kehilangan akses internet
dan sudah pasti akan menimbulkan kekacauan.
Akhirnya, FBI memutuskan untuk memperpanjang waktu sampai 9 Juli 2012
supaya para server bisa berbenah diri, tetapi jika pada 9 Juli 2012
nanti, komputer atau router server Anda masih memiliki DNSchanger, maka
akses internet Anda otomatis akan dimatikan.
Pakar Internet Onno W. Purbo mengungkapkan virus DNSChanger hanya akan
menyerang komputer (client) dengan sistem operasi Windows, bukan server
atau Linux.
Adapun, untuk menangkalnya, bisa dengan membuka situs http://www.dcwg.org. DCWG singkatan dari DNS Changer Working Group.
Selanjutnya klik tombol hijau dengan tulisan "Detect" di pojok kiri
atas, begitu halaman baru terbuka, silakan klik link
http://www.dns-ok.us/. Dan jika anda pikir komputer anda telah
terinfeksi, silakan buka laman http://www.dcwg/fix.
Jika komputer anda tidak terinfeksi, maka pada layar monitor akan
muncul sebuah gambar berwarna hijau dengan pesan "DNS Resolution=GREEN".
Artinya, komputer dalam kondisi aman.
Namun, jika sebaliknya, yang muncul di monitor adalah logo merah, maka
pengguna harus waspada dan segera klik http://www.dcwg.org/fix.
Virus ini sebagian besar menyerang komputer dengan sistem operasi
Microsoft Windows. Jadi, jika pengguna menggunakan sistem operasi GNU
Linux atau Mac OS X, kemungkinan akan terfinfeksi sangat jauh.
Bagi pengguna Windows, ada baiknya meningkatkan securithy sistem diantaranya: memperkuat firewall.
Anggota Komisi 1 DPR yang juga pengamat multimedia Roy Suryo menilai kiamat Internet tidak perlu dikhawatirkan.
"Kiamat Internet besok 9 Juli itu lebay. Soalnya disamping efek
DNSChanger yang diakibatkan hacker estonia November 2011 itu sudah
diantisipasi FBI, untuk Indonesia hanya sekitar 0,03% pengguna saja yang
akan terpengaruh," tuturnya.(api)
SUMBER :
BISNIS.COM