Monday, July 18, 2011

Menggoyang Kekuasaan Cikeas

Citra Partai Demokrat yang mampu menjadi pemenang Pemilu 2004 dan 2009, kini mulai meredup. Persoalannya sederhana saja. Terjadi konflik internal dalam partai berlambang bintang mercy tersebut. Di samping itu, adanya isu korupsi yang dilakukan oleh sejumlah elite parpol tersebut menjadi blunder, semakin merontokkan kekokohan pengaruhnya hingga ke akar rumput.

Praktis daya tarik Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) sebagai pendiri ikut terpuruk. Tak ayal, berbagai survei menunjukkan secara kasat mata bahwa popularitas nama SBY, yang dulu bak magnet, sekarang mulai ramai dihujat dan dikritik oleh berbagai elemen masyarakat, termasuk para aktivis mahasiswa tertentu.
Saat ini, merupakan masa krusial bagi petinggi PD untuk menenangkan berbagai konflik yang terjadi, khususnya yang menimpa para petinggi partai tersebut. Sejalan dengan itu, para politikus yang menjadi pengimbang pemerintahan yang berkuasa, seharusnya bisa memanfaatkan momentum ini untuk mendongkrak atau menaikkan popularitas diri maupun parpol mereka.
Dengan melakukan manuver politik, kita menilai para petinggi partai besar lain di luar PD seperti Partai Golkar, PDI Perjuangan, maupun PKS berpotensi mendapatkan banyak dukungan dari masyarakat luas. Apalagi, Pemilu 2014 tinggal 3 tahun lagi. Yang artinya, berita negatif yang diembuskan oleh berbagai media massa cetak dan elektronik, yang menyoroti keganjilan dan konflik yang menimpa Partai Demokrat, menjadi kampanye gratis bagi pesaing (musuh politik) partai yang didirikan oleh Presiden SBY dan kawan-kawan tersebut.
Gejala-gejala terjadinya upaya untuk menggoyang hegemoni kekuasaan Cikeas, yang diwakili oleh keluarga SBY, dan kroni-kroninya, bisa dicium dari kian santernya wacana pedas yang dihembuskan oleh banyak kalangan, yang pada intinya menyerang kekuasaan Istana Negara. Dengan dukungan berbagai data dan fakta yang dikeluarkan oleh kalangan intelektual melalui beragam seminar, dialog publik dan acara semacamnya, seperti yang diusung oleh Rizal Ramli, yang belakangan ini getol mengkritik kepemimpinan SBY.
Dunia politik bangsa ini secara hukum alam memang selalu berputar ritmis, terkadang berjalan berulang dan kerap juga mengalami percepatan. Roda zaman juga terus berputar. Tak ada yang abadi di dunia ini, kecuali perubahan demi perubahan. Apalagi, kekuasaan. Ia akan beralih dari satu penguasa ke penguasa lain.
Tergantung pada garis takdir dan segala upaya yang dilakukan oleh umat manusia sebuah bangsa. Rezim Orde Lama hanya berkuasa selama 21 tahun. Rezim Orde Baru sendiri memegang kursi pemerintahan selama lebih kurang 32 tahun. Sedangkan kita tidak tahu, Rezim Orde Reformasi yang mulai dipegang oleh Presiden BJ Habibie, dilanjutkan oleh Gus Dur dan Megawati serta sekarang dipegang oleh SBY; bakal berakhir kapan? Apakah dapat bertahan hingga melebihi masa Orde Baru, atau setangguh pemerintahan semasa Kerajaan Majapahit yang bisa bertahan selama ratusan tahun? Tak ada ilmu yang bisa menjawab pertanyaan di atas. Karena, bisa jadi, Orde Reformasi bisa jatuh di tengah jalan, sebagaimana nasib pemerintahan Orde Baru, yang berakhir dengan pahit. Entah apakah seandainya Orde Reformasi jatuh, akan terlahir periode baru atau Orde Pascareformasi? Semuanya masih abu-abu, belum jelas jluntrungan-nya.
Masa depan tidak bisa dipastikan bagaimana kesudahannya. Yang bisa dilakukan manusia pada zaman ini adalah menghasilkan karya cipta peradaban terbaik, yang mampu memberikan kontribusi positif bagi kemajuan zaman. Karena, sangat logis, hukum atau keyakinan yang terbaik hari ini, bisa dianggap sudah kedaluwarsa pada peradaban zaman yang akan datang.
Dengan demikian, rezim yang berkuasa pada saat ini adalah produk terbaik yang dimiliki oleh sebuah bangsa. Kecenderungan yang terjadi, manusia yang hidup pada zaman ini, umumnya selalu menyalahkan peradaban pada zaman sebelumnya. Dan, manusia yang hidup pada peradaban zaman dahulu menyalahkan pendahulunya juga. Akhirnya menimbulkan siklus salah menyalahkan lintas peradaban (rezim) dari masa ke masa. Bukan sebaliknya, kita semakin dewasa dan mawas diri dengan berbagai pengalaman sejarah dan perjalanan peradaban zaman yang telah berlalu.


Maka dari itu, salah besar bagi bangsa ini, jika kita hanya berfokus untuk saling menjatuhkan kekuasaan. Bukannya membangun kekuasaan, sebagai satu kesatuan, tidak saling meniadakan. Mampukan para politikus yang kini menjadi pengkritik pemerintahan yang sedang berkuasa, melakukan tugasnya dengan baik. Yakni membangun kekuasaan baru, tanpa perlu menjatuhkan satu rezim, apalagi dengan dibarengi berbagai tindakan anarkis yang memakan banyak korban jiwa. Kita masih ingat betul berapa harga mahal sebuah demokrasi, ketika melengserkan Rezim Orde Baru.


Penulis adalah Ketua Umum PPWI DIY, alumnus UIN-UNY Yogyakarta. 

Kasus Nazaruddin Terkait Pilpres 2014

Oleh : IBERAMSJAH
Dimensi konflik internal di Partai Demokrat memiliki perbedaan dibandingkan dengan konflik partai lainnya. Konflik di Demokrat tidak serta-merta muncul dari internal partai itu. Konflik itu justru terpicu dari terkuaknya kasus suap Wisma Atlet SEA Games di Palembang, Sumatera Selatan dan percobaan suap yang dilakukan M Nazaruddin terhadap Sekjen Mahkamah Konstitusi (MK) Janedjri M Gaffar.
Dua kasus ini pun menjadi booming dan memicu kasus-kasus hukum lainnya yang diduga melibatkan petinggi Partai Demokrat. Faksi-faksi yang berkonflik di Demokrat sebelum kongres di Bandung, sekarang ini kembali bergejolak dan saling serang dengan memanfaatkan dua kasus itu.
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) tampaknya resah atas konflik di internal pertainya dan serta-merta menyerang media massa. Presiden SBY dalam kapasitas sebagai Ketua Dewan Pembina Partai Demokrat menggelar konferensi pers untuk meluruskan pemberitaan di media massa soal kasus hukum dan keributan di Demokrat.
Namun, temu wartawan tersebut dinilai bukan satu solusi yang baik dan strategis. Mengapa demikian? Berikut petikan wawancara wartawan Harian Umum Suara Karya, Feber Sianturi dengan pakar politik dari Universitas Indonesia (UI) Iberamsjah di Jakarta, baru-baru ini.
Apakah keributan di Partai Demokrat akibat kegagalan komunikasi dan menajemen pemerintah?
Konflik antarfaksi di internal Partai Demokrat belum selesai, meskipun diklaimisasi, bahwa semua faksi telah diakomodir sehingga tidak ada lagi perseteruan.
Contohnya?
Bukti konkrit adalah kasus mantan Bendahara Umum Nazaruddin yang diduga terlibat kasus suap pembangunan Wisma Atlet SEA Games di Palembang mencuat ke permukaan. Ini pula yang menjadi pemicu konflik di internal partai itu. Kasus hukum itu dijadikan senjata untuk menyerang kubu Anas (Ketua Umum Anas Urbaningrum). Bukan rahasia umum, bahwa Nazaruddin orangnya Anas. Karena itu, Anas menunjuk Nazaruddin sebagai Bendahara Umum Partai Demokrat. Berdasarkan bukti semakin menunjukkan bahwa komunikasi dan menejemen internal Partai Demokrat masih kacau.
Bahkan klarifikasi yang dilakukan Ketua Dewan Pembina Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dalam menengahi konflik Demokrat, justru memunculkan masalah baru. Banyak kalangan menilai dominasi SBY yang menomorduakan Ketua Umum Partai Demokrat justru membuat blunder. Sikap yang ditunjukkan SBY itu tidak akan memecahkan masalah karena tidak melegitimasi kepengurusan yang ada sekarang.
Konkritnya, SBY dinilai telah melakukan "kudeta" terhadap Anas Urbaningrum sebagai orang nomor satu di Partai Demokrat. Penampilan sosok SBY sebagai figur central pada penjelasan yang dilakukan di Cikeas, Bogor, baru-baru ini mengindikasikan bahwa SBY memiliki kekuasaan penuh dalam terhadap Demokrat. Sedangkan, Anas hanya dijadikan 'boneka' SBY.
Menurut Anda, apakah seorang Ketua Umum di Partai Demokrat bisa menjadi tokoh central?
Seharusnya Anas Urbaningrum dalam kapasitas sebagai Ketua Umum Partai Demokrat, bisa. Buat apa jadi ketua umum kalau bukan dia yang beri klarifikasi. Seharusnya, tugas dan tanggung jawab Anas untuk menjawab pemberitaan media massa serta mengatasi kemelut di internal Demokrat. Sayangnya, Anas tak melakukan idealisme kepemimpinan sebagai orang nomor satu di Demokrat.
Jadi, SBY melakukan manuver politik?
Sekarang ini SBY menjadi orang terpanik di Indonesia dan telah menjadi seorang paranoid. SBY menyadari bahwa dirinya tidak lagi memiliki wibawa penuh di hadapan para kader dan pengurus Partai Demokrat. Karena itu, dia (SBY - Red) melakukan manuver politik untuk menunjukkan powernya di hadapan kader Partai Demokrat, termasuk masyarakat umum.
Maksudnya kehilangan popularitas dan wibawa!? Terpilihnya Anas Urbaningrum sebagai Ketua Umum Partai Demokrat melegitimasi kekalahan SBY. Bukankah SBY mengusung Andi Malarangeng? Dhus, kemenangan Anas membuktikan bahwa SBY kurang dihargai oleh DPD dan DPC Partai Demokrat.
Apakah bisa diduga, keributan Demokrat justru merupakan skenario SBY?
Patut diduga. Sebab, SBY sebagai Presiden memiliki akses untuk membongkar dokumen proyek-proyek pemerintah yang juga melibatkan kader Demokrat, khususnya dari kubu Anas. Dokumen dilempar ke publik melalui media massa. Selanjutnya, kasus hukum dan 'pertikaian' Demokrat menjadi konsumsi publik dan politik. Pada saat genting dan keributan semakin panjang, SBY tampil dengan sosok pemimpin yang berhasil menengahi dan membela Partai Demokrat. Sedangkan, Anas Urbaningrum akan dilegitimasi kader sebagai pemimpin yang tak tegas dan tak punya kemampuan karena tak berhasil menenangkan konflik antarkader. Karena itu, saya menyebut SBY melakukan 'kudeta' terhadap kepemimpinan Anas sebagai Ketua Umum Partai Demokrat.
Soal instruksi SBY untuk mendukung Anas?
Strategi politik SBY. Analisis sederhananya, mengapa kemudian SBY menyerang media sebagai penyebab konflik tajam di internal Partai Demokrat? Mengapa SBY tak menyerang kader Partai Demokrat yang berantem dan tak cerdas? Itu artinya, SBY sedang mengonsolidasikan pamornya di hadapan para kader Partai Demokrat. SBY menyadari bahwa dirinya sangat butuh dukungan Anas. Namun, ia tak rela jika popularitas Anas melebihi dirinya.
Adakah kepentingan SBY pada 2014?
Siapa pun yang maju sebagai Presiden tak akan menjadi substansi kekhawatiran bagi SBY. Bagi SBY, menurut saya, bagaimana setelah Pilpres 2014, dirinya dan keluarganya tak diganggu oleh lawan politiknya. Kepentingan SBY pasca Pilpres 2014 sangat besar. Karena itu, SBY akan mencari figur capres yang akan melindunginya.
Apakah Anas bukan figur idaman SBY?
Anas bukan seperti Andi Malarangeng. Anas memiliki tipikal dan prinsip. Sedangkan Andi Malarangeng pragmatis. SBY khawatir jika tidak bisa mengendalikan Anas.
Menurut Anda, SBY tahu Anas akan maju pada Pilpres 2014?

Sebagai ketua umum, tentunya Anas punya peluang untuk mencalonkan diri sebagai capres. Apalagi jika Demokrat berhasil sebagai pemenang Pemilu 2014.

KKN Tematik Posdaya

Oleh : Haryono Suyono
Berbagai perguruan tinggi mitra Yayasan Damandiri, minggu ini secara serentak menggelar program Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tematik Pos Pemberdayaan Keluarga (Posdaya). Berbagai perguruan tinggi negeri dan swasta, yang anyata lain berada di wilayah Jember, Banyuwangi, Surabaya, Solo, Semarang, Purwokerto, Cirebon, Tasikmalaya, Bandung, Purwakarta, Bekasi, Bogor, dan Palembang itu menugaskan mahasiswa mereka terjun ke desa-desa untuk mendampingi dan mendorong rakyat serta para sesepuh dan pemimpin desa membangun dan mengisi posdaya dengan kegiatan yang bermanfaat.

Kegiatan KKN mahasiswa itu kemudian dilaporkan kepada Menteri Pendidikan Nasional, Muhammad Nuh, di Istana Negara, Jakarta. Mendiknas pun merasa bersyukur bahwa mahasiswa terpanggil untuk ikut menyelesaikan masalah bangsa, dengan membantu mengentaskan rakyat dari kemiskinan dan kebodohan.
Menteri menambahkan agar para mahasiswa KKN menyiapkan keluarga-keluarga di pedesaan dan perkampungan agar menerima rancangan gerakan pendidikan usia dini (PAUD) bagi anak-anak mereka. Karena, Kemendiknas sendiri akan mengadakan gerakan PAUD di seluruh Indonesia. Menteri pun telah me-wanti-wanti agar pengalaman para dosen pembimbing dan mahasiswa KKN tematik dicatat dengan baik, terutama tentang solusi untuk mngatasi masalah keluarga-keluarga di pedesaan. Ini sekaligus bisa dijadikan bahan perbandingan apabila pada saatnya nanti digelar pertemuan antar-para pelaksana KKN dari seluruh Indonesia.
KKN Tematik Posdaya disiapkan dengan cermat oleh setiap perguruan tinggi. Sementara Yayasan Damandiri membantu menyediakan tenaga dan fasilitas untuk persiapan pengembangan posdaya, serta memberikan pengertian dasar tentang indikator keberhasilan berbasis millenium development goals (MDGs). Sedangkan pembekalan untuk para dosen pembimbing dan mahasiswa juga telah dipersiapkan secara serius agar para mahasiswa yang bertugas melalui program KKN selama 6-8 minggu dapat bergaul dengan warga masyarakat dengan baik dan dinamis.
Para mahasiswa, didampingi dosen pembimbing ditugaskan agar membaur di tengah masyarakat untuk merangsang keluarga di desa-desa dan perkampungan-perkampungan, membentuk dan merencanakan program kegiatan gotong royong bersama masyarakat setempat. Persoalan keluarga di pedesaan didengarkan dengan baik tetapi usulan penyelesaiannya diarahkan pada upaya-upaya yang sekaligus dapat mengungkit makin dicapainya sasaran dan target-target MDGs.
Para mahasiswa menerjemahkan teori yang mereka terima selama masa kuliah ke dalam bahasa sederhana yang mudah dimengerti oleh keluarga-keluarga di pedesaan. Oleh karena itu, kalau ada kelompok KKN yang berhasil, maka kelompok mahasiswa tersebut dapat dipastikan dekat dan dicintai oleh rakyatnya. Tak heran, ketika mereka harus kembali ke kampus, biasanya masyarakat keberatan dan terpaksa melepaskannya dengan iringan doa dan isak tangis. Terang saja, karena mereka telah sukses menuntun masyarakat pedesaan untuk maju.
Di beberapa provinsi dan kabupaten di Jawa Timur, Jawa Tengah dan daerah lainnya, para petugas lapangan dari dinas-dinas tertentu seperti petugas keluarga berencana (KB), penyuluh pertanian, petugas kehutanan dan koperasi memberikan bantuan dengan memperlakukan rakyat desa seakan seperti sahabat seperjuangan. Para petugas lapangan bekerja sama dengan para mahasiswa mengajak keluarga-keluarga muda ikut ber-KB, mengembangkan kebun bergizi atau tanaman pekarangan di halaman rumah masing-masing. Tanaman-tanaman produktif berupa tanaman buah-buahan dan tanaman tahunan itu diharapkan bisa menghasilkan uang tambahan untuk membantu biaya sekolah anak-anak.
Petugas koperasi mengajak keluarga yang tergabung dalam posdaya mengembangkan ekonomi bersama. Tidak jarang petugas dari Dinas Koperasi memfasilitasi usaha ekonomi itu menjadi koperasi berbadan hukum dengan menerapkan sistem tanggung renteng yang pelatihannya dilakukan oleh mahasiswa yang sedang KKN.
Jajaran Kementerian Pertanian, utamanya Balai Benih Pertanian yang ada di provinsi dan kabupaten/kota membantu memfasilitasi pelatihan pengembangan kebun bergizi dan menyediakan benih dan bibit sayuran. Di musim hujan, mereka menjanjikan penyediaan benih dan bibit yang lebih banyak. Balai Benih Pertanian juga akan memfasilitasi pengembangan ladang bibit di desa atau pedukuhan, agar keluarga di dukuh dan pedesaan bisa mengambil bibit atau benih dari ladang yang mereka kelola sendiri.
Dinas Kehutanan menyediakan bibit pohon dan buah-buahan yang diharapkan bisa ditanam pada saat musim hujan mendatang. Para mahasiswa disiapkan untuk program penghijauan, bukan saja hutan yang jauh dari perkampungan, tetapi diharapkan bisa menghutankan kampung dan pedesaan dengan tanaman tahunan dan buah-buahan. Hasilnya, bisa segera dimanfaatkan oleh keluarga-keluarga yang bersangkutan.
Oleh karena itu, para mahasiswa diharapkan memberikan perhatian kepada keluarga muda, keluarga yang memiliki anak balita, ibu hamil atau keluarga yang anggotanya penyandang disabilitas atau berstatus lanjut usia. Keluarga-keluarga tersebut dengan adanya kebun bergizi di rumah akan memperoleh manfaat ganda. Di satu sisi, hasil kebun bergizi bisa dikonsumsi sendiri sekaligus bisa untuk menambah gizi makanan keseharian mereka.


Lebih dari itu, melalui KKN mahasiswa, keluarga-keluarga miskin atau keluarga-keluarga lainnya akan bertambah kegiatan ekonominya hingga bertambah sejahtera dan secara mandiri mampu membebaskan anggota keluarganya dari lembah kemiskinan. Karena mahasiswa KKN selalu menganjurkan pengembangan PAUD, anak-anak balita segera dapat dimasukkan sekolah. Ini akan membebaskan orangtua mereka untuk bisa mengikuti kegiatan di kampung.

Penulis adalah Ketua Umum DNIKS.

Kelelahan, Timnas `Garuda Cilik`Dikalahkan Thailand

Kepemimpinan baru PSSI dibawah Djohar Arifin Husin mendapatkan kado pahit. Timnas Yamaha Indonesia U-13 gagal mempertahankan gelar juara ASEAN Cup setelah dikalahkan tuan rumah Thailand 1-2, Minggu (17/7).
Skuad ‘Garuda Cilik’ sebenarnya tampil mengesankan, bahkan unggul terlebih dahulu di babak pertama. Namun, petaka terjadi di menit akhir babak pertama, salah satu pemain Indonesia diusir oleh wasit sehingga harus bermain dengan sepuluh pemain. Pada babak kedua, Indonesia harus bermain bertahan yang dimanfaatkan Thailand yang terus menekan.
HADIAH PENALTI
Akibatnya para pemain banyak membuat kesalahan di area pertahanan hingga tuan rumah memperoleh hadiah penalti yang membuat skor imbang 1-1. Pemain Thailand kian percaya diri dan akhirnya menambah gol hingga kedudukan akhir 2-1 untuk Thailand sekaligus merebut trofi juara.
Para pemain Indonesia sangat kelelahan karena pada pagi harinya harus menyelesaikan lanjutan partai semi final melawan Vietnam dengan meraih kemenangan 4-0. Kemenangan itu membawa tim Indonesia harus menghadapi Thailand di Stadion MuangThong, pada sore harinya. Sekitar 3000 penonton tak henti-hentinya memberi dukungan kepada tim Thailand.
Trofi juara diberikan langsung oleh legenda Liverpool, Robbie Fowler yang menyampaikan ucapan selamat kepada Thailand dan Indonesia.
Pelatih Indonesia Rohmat Namung mengakui timnya mengalami kelelahan usai pagi harinya menyelesaikan pertandingan melawan Vietnam yang tertunda akibat hujan. Namun dia tetap memberi pujian kepada para pemain yang telah tampil begitu semangat menjalankan instruksi pelatih.
Sumber : POS KOTA

4 Tersangka Pembunuh Ditangkap

Pembunuhan yang menewaskan Ny Krisna,76, berhasil ditangkap, Senin (18/7). Salah satu pelakunya pernah bekerja di rumah korban.
Kasus yang terjadi pada Senin (4/7) lalu di Perum Gren Garden blok B5/12A RT 01 RW 03, Kedoya Utara, Kebun Jeruk, Jakarta Barat akhirnya berhasil ditangkap sebanyak 4 tersangka. Mereka adalah Sutarman,29, Teguh,22, Ajis, 20, dan Sumadi,64.
Dari tangan para tersangka disita barang bukti berupa, 1 handphone Blackberry, satu kotak kayu berisi 15 jam tangan, uang 100 dollar AS, 2 handphone, dan 1 sepeda motor Honda Vario yang digunakan para tersangka. Total kerugian akibat perampokan tersebut mencapai Rp 100 juta.
Modus para tersangka adalah berpura-pura mengantar bingkisan. Kebetulan salah satu tersangka Sutarman, pernah bekerja di rumah Puspa,36 (anak korban) sebagai sopir sekitar 5 tahun yang lalu. Sehingga tersangka sudah tau seluk beluk rumah korban serta mengajak para temannya untuk melakukan aksinya.
Akhirnya para tersangka berhasil ditangkap setelah Polsek Kebon Jeruk dan Polres Jakarta Barat bekerja sama mencari para tersangka.
Menurut Kasat Reskrim AKBP Ferdi Sambo, SIK, mengatakan bahwa tersangka masih diperiksa. “ Kemungkinan mereka melakukan aksinya di tempat lain masih diperiksa,” tambahnya.
Sumber : POS KOTA

Icha Dituntut Setahun Penjara

Tuntutan satu tahun diajukan Jaksa Penuntut umum terhadap terdakwa perkara istri palsu Rahmat Sulistiyo alias Fransiska Anastasya Oktaviani atau Icha, 21.
Selain itu, dia juga, dikenakan denda membayar biaya perkara sebesar Rp 1.000.
Terdakwa diduga melanggar Pasal 263 KUHP, tentang pemalsuan dokumen otentik dengan memalsukan akta nikah. “Terdakwa terbukti melanggar hukum pidana secara sah dan meyakinkan ,” kata Indra Sulkarnain, jaksa penuntu umum (JPU), Senin (18/7).
Sidang dipimpin ketua majelis hakim Matauseja Erna. Menurut Indra, tuntutan satu tahun penjara diajukan tim JPU berdasarkan keterangan sejumlah saksi.
Di antaranya, bekas suaminya Umar bin Jaya, mertuanya Parijo, penghulu yang menikahkan Abdul Ghofur, dan mantan Kepala Kantor Urusan Agama (KUA) Jatiasih Zarkasih.
Jaksa juga menggunakan alat bukti berupa surat kepala suku dinas dan Polda Metro Jaya yang menerangkan bahwa terdakwa sebenarnya laki-laki, lalu secara sadar mengubah fisiknya menjadi wanita dan menikah dengan sesama jenis selama enam bulan.
Icha yang lahir 2 Feb 1989, menikah dengan Muhamad Umar, pada September 2010 lalu. Enam bulan menikah dan hidup serumah layaknya suami istri, Icha ditahan polisi setelah identitas aslinya sebagai pria terbongkar.
Dia dilaporkan oleh suaminya sendiri Umar, dan ditahan sejak 31 Maret lalu di Polsek Jatiasih.
Anggota tim kuasa hukum Icha, Nouval Alrasyid, menyatakan akan mengajukan pledoi atau pembelaan sepakan lagi. “Pembelaan tertulis dari tim pengacara dan secara lisan dari terdakwa,” kata Nouval.
Icha menyampaikan terima kasih kepada keluarga bekas suaminya Muhamad Umar, karena telah memaafkan perbuatannya. Sidang perkara Icha dengan agenda pembelaan ditunda hingga sepekan kedepan, pada 25 Juli nanti.
Sumber : POS KOTA

Panji Gumilang Batal Diperiksa Lagi

Mabes Polri batal memeriksa Panji Gumilang sebagai tersangka terkait pemalsuan dokumen yayasan. Padahal yang bersangkutan sudah sembuh.
“Alhamdullilah Syeh Panji sudah sembuh dan siap diperiksa,” kata Ali Tanjung kuasa Panji Gumilang, di Mabes Polri, Senin (18/7).
Namun karena penyidik padat jadwalnya, kata dia pemeriksaan ditunda. Namun akan dilakukan dalam minggu ini.
“Ditunda pemeriksaannya dan kapan waktunya kami siap tinggal menentukan saatnya,” ungkap Ali.
Sebelumnya diketahui jika Panji Gumilang dilaporkan oleh mantan Menteri Peningkatan Produksi Negara Islam Indonesia (NII) KW 9 Iman Supriyatna. Ia dituduh memalsukan dokumen yayasan

Sumber : POS KOTA

Anas Tantang Buktikan Politik Uang Kongres PD

"Tidak ada. Tanya saja. Tapi jangan tanya kepada yang tidak memilih saya dong," kata Anas.

 Anas Urbaningrum membantah keras bahwa ada politik uang dalam Kongres Nasional Demokrat di Bandung, Mei 2010. Anas juga membantah kemenangan sebagai Ketua Umum Partai Demokrat lantaran karena dia menggelontorkan dana kepada para pemegang suara.

"Tanya saja pendukung saya, yang memilih saya," kata Anas Urbaningrum usai peletakan batu pertama pembangunan Training Center Wirausaha Tani di Kecamatan Tamansari, Ciapus, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Senin 18 Juli 2011.

Anas pun menantang siapapun untuk mengkonfirmasi kepada para peserta Kongres Nasional Demokrat saat itu. Dia menegaskan bahwa tidak ada satu rupiah pun kegiatan yang berbau politik uang untuk memenangkan dirinya.

"Tidak ada. Tanya saja. Tapi jangan tanya kepada yang tidak memilih saya dong. Yang tidak mendukung saya kan bisa mengaku-ngaku," kata Anas.

Isu politik uang ini sempat dilontarkan Nazaruddin dalam pesan BlackBerry Messenger (BBM) yang diterima VIVAnews.com. Nazaruddin menyebut ada dana Rp7 miliar yang mengalir ke tim sukses Anas saat Kongres Bandung. Dan uang itu berasal dari proyek wisma atlet SEA Games.

Tidak hanya itu, menurut Nazaruddin, tim sukses Anas juga menerima uang sebesar Rp50 miliar. Tidak tanggung-tanggung, Nazar menyebut total biaya untuk memenangkan Anas sebanyak US$20 juta atau sekitar Rp170 miliar.

Nazaruddin kini sudah menjadi tersangka dalam kasus suap proyek wisma atlet SEA Games. Dia juga diduga terlibat dalam kasus korupsi di Kementerian Pendidikan Nasional. Partai Demokrat sudah pula memecatnya sebagai bendahara dan anggota. 

SUMBER : VIVANEWS.COM

Langit Beri Pertanda Bencana Tsunami?


Musibah gempa 9,0 skala Richter dan tsunami yang menerjang Jepang Jumat, 11 Maret 2011, menjadi inspirasi para ilmuwan untuk menemukan sistem peringatan dini bencana yang lebih akurat.

Salah satu isu besar adalah benarkah langit memberikan pertanda sebelum malapetaka datang?

Seperti dimuat Daily Mail, para ilmuwan dari University of Illinois menangkap pertanda atmosfer terkait tsunami Jepang berupa pijaran udara (airglow) yang ditangkap sebuah observatorium di Pulau Hawaii.

Gambaran tersebut ditemukan pada ketinggian 250 kilometer di atas permukaan Bumi, sekitar satu jam sebelum gelombang raksasa menghantam perairan Jepang. Pijaran udara adalah lapisan kehijauan yang ditemukan saat kombinasi molekul dipisahkan oleh cahaya matahari.


Penemuan, yang dilaporkan dalam jurnal Geophysical Research Letters, juga menegaskan teori yang dikembangkan pada tahun 1970-an. Studi-studi ini menunjukkan bahwa tsunami bisa diobservasi dari bagian atas atmosfer, namun sampai saat ini baru bisa didemonstrasikan menggunakan sinyal radio.

Studi ini fokus pada fakta bahwa tsunami menghasilkan gelombang gravitasi atmosfer saat ombak melaju melintasi lautan.

Gelombang-gelombang tsunami memiliki potensi untuk meregang beberapa kilometer ke langit dan menyebabkan perubahan yang dapat dicitrakan karena penurunan densitas udara.

Tim University of Illinois dipimpin oleh Jonathan Makela, seorang profesor teknik listrik dan komputer, membuat gambaran tersebut. Setelah itu, Makela, bersama mahasiswa pascasarjana Thomas Gehrels, bergabung dengan tim di Prancis dan Brasil di New York University untuk melakukan analisis rinci gambaran tersebut.

Mereka menemukan sifat gelombang cocok dengan yang yang terpantul dari tsunami Jepang. Profesor Makela yakin, sistem kamera dapat dikembangkan untuk menciptakan sebuah sistem peringatan dini.

Saat ini, untuk peringatan dini para ilmuwan menggunakan semacam pelampung di laut dan model untuk melacak dan memprediksi tsunami. Sistem yang rapuh karena alat pamantau tersebut bisa hilang dicuri.

Padahal, sistem kamera bisa melacak langit secara keseluruhan dengan mengamati perubahan di atmosfer. Para ilmuwan menyarankan sistem tersebut dipasang ke satelit untuk mengatasi permasalahan di sistem yang berbasis di darat.

Makela menambahkan untuk menciptakan sistem yang handal, ilmuwan perlu mengembangkan algoritma untuk menganalisis dan menyaring data secara real time. "Ini adalah pengingat tentang bagaimana lingkungan kita saling berhubungan satu sama lain," kata Makela.

"Teknik ini menyediakan alat baru yang kuat untuk mempelajari rangkaian laut dan atmosfer. Juga bagaimana tsunami merambat di laut terbuka."

Sebelumnya, masih mengenai pertanda gempa di atmosfer, profesor ilmu bumi daru Chapman University di California, Dimitar Ouzounov, mengatakan bahwa ada keanehan di langit Jepang sebelum tsunami. Atmosfer di atas episentrum gempa Jepang mengalami perubahan tak biasa dalam beberapa hari menjelang bencana.

18-7-2010: Lapisan Es di Everest Berkurang

"Foto itu mengungkap ancaman akan hilangnya massa es di sana"


Tepat setahun yang lalu, suatu media massa di Inggris mengungkapkan bahwa gletser di Puncak Gunung Everest menyusut drastis. Ini berdasarkan perbandingan dua buah foto, yang menunjukkan bahwa selama 80 tahun terakhir lapisan es di Everest menghadapi ancaman besar.

Menurut harian Telegraph edisi Minggu 18 Juli 2010, foto pertama diambil tahun 1921 oleh seorang pendaki gunung asal Inggris, George Mallory, yang meninggal saat berusaha menaklukkan Everest. Kemudian, sebuah organisasi non-profit Asia Society menugaskan agar foto yang sama diambil dari gletser Rongbuk di lereng utara Everest di sisi Tibet pada 2007.


Gambar terakhir yang diambil oleh pendaki gunung David Breashears tersebut menunjukkan bahwa glasier di Everest menyusut dan mencair. Juru bicara Asia Society mengatakan, gambar tersebut menjadi bukti bahwa es mencair karena perubahan iklim, menimbulkan ancaman bagi sumber-sumber air di kawasan padat penduduk di India dan China.

"Kebenaran yang menyesakkan, bahwa es di Himalaya mulai lenyap. Foto itu mengungkap ancaman akan hilangnya massa es di sana," katanya. Foto-foto yang sekarang sedang dipajang di sebuah pameran di New York tersebut menunjukkan bagaimana perubahan suhu bisa mempengaruhi lingkungan dengan lebih luas.

Isu mengenai pencairan gletser di Himalaya adalah isu kontroversial menyusul persoalan 'glaciergate'. Badan ilmu pengetahuan Perserikatan Bangsa-Bangsa, Intergovernmental Panel on Climate Change (IPCC) terpaksa meminta maaf karena melakukan kekeliruan dengan menyebut bahwa glasier di Himayala bisa lenyap seluruhnya pada 2035.

Usaha Mebel Jepara Meredup


Peneliti Center For International Fouretry Research (CIFOR), Sulthon Al Amin mengatakan, industri furniture telah menjadi sumber pendapatan di Jepara selama bertahun-tahun. Tetapi, berdasarkan survey tahun 2010 jumlah unit usaha mebel di Jepara terus mengalami penurunan sebesar 20 persen dari tahun 2005 yakni menjadi 11.597 unit.

CIFOR merupakan salah satu dari 15 pusat penelitian dalam kelompok konsultatif bagi Penelitian Pertanian International (Consultative Group On International Agricultural Research). "Penurunan terbesar dari 12.763 unit di tahun 2005 menjadi 8.289 unit di tahun 2010 atau sebesar 35 persen," kata Sulthon di Jepara The Word Carving Centre, Rabu (13/7).


Padahal kata Sulthon, usaha mebel memberikan kontribusi sekitar 27 persen perekonomian daerah yang terkenal dengan seni ukir ini. Parahnya lagi kata dia, distribusi nilai tambah yang didapat para pelaku industri mebel dikuasai oleh pemain asing yang menikmati sekitar 61 persen permeter kubik bahan baku, sedangkan pemain lokal seperti petani hutan, penjual kayu, pengrajin mebel dan eksportir didalam negeri hanya memperoleh sekitar 38.9 persen.

Sementara itu lanjut Sulthon lagi, pengrajin kecil sendiri hanya memperoleh sekitar 3,6 persen dari distribusi nilai tambah tersebut. "Walaupun lebih banyak pelaku industri mebel di tingkat pengrajin (UKM) tetapi distribusi nilai tambahnya tidak banyak dirasakan oleh pengrajin tapi lebih kepada perusahaan besar yang menampung produk hasil pengrajin kecil," tandasnya.


Trend volume dan nilai ekspor furniture Indonesia cenderung menurun, dari $ 127 juta pada tahun 2005 menjadi $ 118 juta pada tahun 2007. Kebanyakan dari pelaku industri ini memproduksi produk yang bernilai tambah rendah dan dikategorikan sebagai 'sunset industri' oleh pemerintah.

Tasawuf Bid'ah ?

Tanya :
Benarkah tasawuf tidak ada pada zaman Rasulullah saw? Kalau tidak ada, berarti
bid'ah kan?
Mohon dijelaskan pengertian tasawuf!


Jawab:

Abdul Hasan Al Fusyandi, seorang tabi'in yang hidup sezaman dengan Hasan Al
Bisri (w. 110H./728 M.) mengatakan, "Pada zaman Rasulullah saw., tasawuf ada
realitasnya, tetapi tidak ada namanya. Dan sekarang, ia hanyalah sekedar nama,
tetapi tidak ada realitasnya."

Pernyataan ulama dari kalangan tabi'in ini bisa menjadi acuan untuk
menjawab pertanyaan Anda. Memang benar, tidak ada istilah tasawuf pada zaman
Rasulullah saw. Namun, realitasnya ada dalam kehidupan dan ajaran Rasulullah
saw. seperti sikap Zuhud, Qona'ah, Taubat, Rido, Sabar, dll. Kumpulan dari
sikap-sikap mulia seperti ini dirangkum dalam sebuah nama yaitu Tasawuf.
Oleh sebab itu, ketika Imam Ahmad menulis buku tentang tasawuf, beliau
tidak memberi nama kitab itu dengan Kitaab At-Tasawuf. Akan tetapi, beliau
memberi nama kitab itu dengan Kitaab Az-Zuhud (Kitab tentang Zuhud). Kalau kita
cermati isi kitab tersebut, hampir seluruh isinya membicarakan
persoalan-persoalan yang ada dalam kajian tasawuf.
Kita tidak perlu mempersoalkan nama, yang penting realitas atau
substansinya. Dalam mengarungi hidup, kita harus punya jiwa zuhud, qona'ah,
taubat, muraqabatullah, 'iffah, dll. Anda boleh memberi nama untuk sederet
istilah itu dengan nama Tasawuf. Namun kalau anda tidak suka dengan istilah
Tasawuf dengan alasan istilah tersebut tidak dipakai pada zaman Rasulullah saw.,
pakai saja istilah lain seperti yang digunakan Imam Ahmad yaitu ilmu zuhud. Yang
pasti, materi yang dibahas dalam ilmu zuhud dan ilmu tasawuf substansinya sama,
yang berbeda hanyalah nama.


Adapun makna Tasawuf, bisa dilacak dari asal-usulnya. Para ahli mengatakan
bahwa:

Tasawuf berasal dari kata "As-suuf" artinya bulu atau kain wol yang kasar.
Kemudian kata As-Suuf diberi akhiran "ya" (as-Suufiya) yang dinisbahkan
kepada orang yang suka memakai pakaian dari bulu binatang sebagai lambang
kesederhanaan. Lawan pakaian sutera yang merupakan simbol kemewahan. Kemudian
seseorang yang lebih mengutamakan kesederhanaan disebut "Sufi"
Tasawuf berasal dari kata "Ahl-Shuffah" yaitu sekelompok sahabat miskin yang
hijrah ke Madinah dan tidak memperoleh tempat tinggal. Sehingga Rasulullah
saw. menempatkan mereka di serambi masjid. Tempat itu dinamakan "Suffah",
sedangkan para penghuninya disebut "Ahl-Shuffah". Dari kata "Suffah" inilah
lahir kata Tasawuf
Tasawuf berasal dari bahasa Yunani, yaitu Theosophos. Theo artinya Tuhan dan
Sophos artinya hikmah. Dengan demikian Tasawuf berarti hikmah ketuhanan. Pada
umumnya yang berpendapat demikian adalah para orientalis.

Dalam perkembangan berikutnya, para ahli memberikan banyak definisi
mengenai hal ini, sehingga Annemarie Schimmel mengatakan, sulit mendefinisikan
tasawuf secara komprehensif, karena kita hanya bisa menyentuh salah satu
aspeknya saja.
Walaupun susah mencari makna yang komprehensif, namun kita perlu mengutip
salah satu pengertian tasawuf yang disampaikan seorang tokoh Sufi modern yaitu
Al Junaid Al Baghdadi (w. 289H.) yang menyebutkan, "Tasawuf adalah riyadhah
(latihan) membebaskan hati dari hayawaniyyah (sifat yang menyamai binatang) dan
menguasai sifat basyariah (kemanusiaan) untuk memberikan tempat bagi sifat-sifat
kerohanian yang suci, berpegang pada ilmu dan kebenaran, dan benar-benar
menepati janji terhadap Allah swt, dan mengikuti sunnah Rasulullah saw."


Mencermati definisi ini, bisa kita simpulkan bahwa tasawuf adalah latihan
untuk membersihkan jiwa dari sifat-sifat kebinatangan dan mengisinya dengan
akhlak mulia melalui pelaksanaan ajaran agama yang benar dengan mengikuti apa
yang disunnahkan Rasulullah saw.

Wallahu A'lam


Sumber: Bedah Masalah Kontemporer I (Aqidah & Akhlak)
Aam Amiruddin

Bila SBY Jatuh........!!


BILA Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) jatuh di kamar mandi di rumahnya di Cikeas, dan kepalanya membentur lantai, lalu harus mendapat perawatan medis, bagaimana pers memberitakannya? Bisa dipastikan, judul beritanya kurang lebih begini: "Presiden Jatuh di Kamar Mandi…"

Pers nasional maupun internasional mustahil membuat berita dengan judul "Suami Ibu Ani Yudhoyono Jatuh" atau "Ketua Dewan Pembina Partai Demokrat Jatuh di Kamar Mandi" apalagi "Ayah Ibas Jatuh di Kamar Mandi" atau "Pencipta Lagu Ku Yakin Sampai di Sana Jatuh…!"

Presiden, sebagaimana wapres, menteri dan jabatan publik lainnya, melekat pada sosok si pejabat. Memang tidak mudah memisahkan jabatan publik, apalagi ketika yang bersangkutan berada di hadapan publik.

Itulah sebabnya di negara-negara modern ada fatsoen, ada hukum etika tak tertulis, yang mengharuskan orang yang menduduki jabatan publik untuk melepaskan jabatan atau posisi di tempat lain yang bisa menimbulkan konflik kepentingan atau abuse of power.

Di negara kita, karena memang bukan negara modern, fatsoen semacam itu tidak berlaku. Para pejabat publik tetap asyik menempati posisi di partai politik. Para menteri tetap menjadi ketua partai. Bahkan Presiden Yudhoyono merasa sangat nyaman menjadi Ketua Dewan Pembina Partai Demokrat.

Kita baru menyadari bahwa kombinasi jabatan di pemerintahan dan parpol, seperti yang terjadi pada Yudhoyono, benar-benar menimbulkan kerancuan, dan mengganggu sendi-sendi kehidupan berbangsa dan bernegara.

Sebab ketika Senin (11/7) malam Yudhoyono menggelar konperensi pers di rumahnya di Cikeas, gara-gara ada perang SMS dan BBM (BlackBerry Messanger) di internal (petinggi) Partai Demokrat, tidak jelas apakah sebagai ayahnya Ibas, sekjen partai yang menurut BBM dari Nazaruddin juga menerima uang sebagaimana petinggi partai lainnya, atau sebagai pimpinan partai yang kadernya banyak terlibat skandal korupsi, atau sebagai Presiden RI?

Kalau memakai logika "Yudhoyono jatuh di kamar mandi", apalagi konperensi pers itu disiapkan oleh teknisi Istana, wartawannya diundang Biro Pers Istana, pengamanan lokasi dijaga Paspampres, tak salah bila masyarakat menganggap yang bicara dengan mata berkaca-kaca gara-gara BBM Nazaruddin yang mengungkap aib Partai Demokrat itu, adalah Yudhoyono sebagai Presiden RI.

Tapi apa pentingnya Presiden RI ngomong soal SMS dan BBM yang dikirim kader binaannya di partai dan yang nyerimpet orang-orang Partai Demokrat sendiri, kemudian menganggap semua kebusukan itu sebagai potret perpolitikan nasional?

Namun yang paling sial malam itu adalah kalangan pers nasional. Sebab semula para wartawan itu datang ke Cikeas menembus pengamanan yang amat ketat dengan penuh harap dapat berita ekslusif seputar Nazaruddin, yang selama beberapa pekan terakhir ini memang menjadi primadona berita in absentia, alias narasumber dalam pelarian.

Tapi ibarat pepatah "untung tak dapat diraih malang tak dapat ditolak", alih-alih dapat berita top dunia tentang Nazaruddin, para wartawan itu malah dijadikan tersangka penyebar berita dari SMS dan BBM yang tidak jelas siapa pengirimnya.

Tentu saja para wartawan yang hadir di Cikeas malam itu tampak cemas. Masyarakat pers nasional, sebagaimana diungkap Ketua Dewan Pers Bagir Manan, menyayangkan kegegabahan Presiden dalam mengatur narasumber.

Tinggal kita yang tersenyum simpul. Memangnya hanya Presiden doang yang boleh merespon dan mengangkat SMS dan BBM gelap sebagai bahan berita?

Tapi apakah karena sekarang ada pekerjaan tambahan memantau SMS dan BBM yang tidak tercantum dalam konstitusi maka gaji presiden harus dinaikan? Ehm! [***]
Sumber : JPPN.COM

Alfred Riedl setelah Diberhentikan dari Pelatih Timnas Indonesia


ALFRED Riedl mendadak diberhentikan sebagai pelatih tim nasional Indonesia. Apa langkah Riedl selanjutnya?
--------------
"You need Me (Anda butuh saya)?" Kalimat khas itu tidak akan lagi didengar media peliput timnas begitu latihan selesai. Kalimat itu hampir pasti dilontarkan Alfred Riedl kepada awak media meski sudah tahu dirinya pasti akan diwawancarai.

Ya, Alfred Riedl kini sudah tidak lagi menjadi pelatih Indonesia. Dan kalimat "You need Me" itulah yang menjadi salah satu perekat Riedl dengan media peliput timnas. Tak heran jika para wartawan peliput timnas juga sangat kaget dan kecewa begitu Ketua Umum PSSI terpilih Djohar Arifin Husin pada Rabu sore lalu (13/6) mengumumkan jika pelatih asal Austria itu diberhentikan. Beberapa reporter wanita bahkan tak tahan membendung air matanya.


Apalagi dalam pemecatan Riedl itu alasan yang dilontarkan PSSI susah diterima. Yaitu pengurus baru tidak menemukan surat kontraknya dengan PSSI. Dia dianggap dikontrak secara pribadi oleh Nirwan Dermawan Bakrie yang selama ini dikenal sebagai kubu yang berseberangan dengan kelompok pemenang dalam kongres luar biasa di Solo, 9 Juli lalu. Lebih mengherankan lagi, PSSI ternyata tidak memberi tahu lebih dulu Alfred Riedl dan sebelum mengumumkan ke media.

Pada Jumat sore kemarin (15/7), Riedl didampingi asisten pelatih Wolfgang Pikal dan deputy bidang teknik Badan Tim Nasional (BTN) Iman Arif menggelar press conference untuk mengungkapkan isi hatinya diperlakukan seperti itu. Mantan pemain dan pelatih timnas Austria itu kemudian menguraikan banyak hal terkait pencopotnya. Termasuk merasa menjadi korban permusuhan antara Nirwan Bakrie dan Arifin Panigoro.

Di pengujung press conference dengan suara yang tiba-tiba serak Afred Riedl mengngkapkan jika sebenarnya dia sangat menyukai Indonesia. Dia ingin membantu timnas Merah Putih meraih medali emas di SEA Games XXVI/2011 pada November nanti.

"Saya suka negeri ini. Saya senang bekerja di sini. Orang-orangnya ramah. Juga para pemain. Sama sekali saya tidak pernah mendapat masalah di sini," tutur Riedl. "Saya punya memori bagus di sini. Ini adalah salah satu episode indah dalam karir saya. Saya jatuh cinta dengan Indonesia. Saya senang dengan salah satu karya sepak bola saya di sini," lanjut Riedl.


Mantan pelatih timnas Vietnam, Laos, dan Palestina itu kemudian mengenang bagaimana dukungan dan antusias luar biasa selama Piala AFF Desember 2010. Secara khusus Riedl berterima kasih kepada media yang selama ini berhubungan dengannya. "Sangat senang bekerjasama dengan anda sekalian," sebutnya.

Lalu ke mana Alfred Riedl akan pergi setelah tidak lagi menjadi pelatih timnas" "Sementara ini saya akan tinggal untuk menyelesaikan urusan dengan PSSI. Saya datang baik-baik. Karena itu saya juga ingin pergi dengan baik-baik," bebernya.

Riedl menegaskan tidak tertarik melatih salah satu klub di Indonesia. Menurutnya, setelah dua atau tiga pekan ke depan dirinya akan bicara dengan perantara untuk mencari tantangan berikutnya setelah Indonesia. Tapi Riedl dengan terus terang membuka peluang untuk kembali menangani timnas Indonesia suatu saat nanti. "Sepak bola itu aneh. Bisa saja saya balik lagi ke sini (timnas). Saya menyukai negeri ini," paparnya.


Setelah press conference, Riedl berfoto bersama dengan puluhan awak media. Di sesi foto-foto inilah Riedl melanggar "pantangannya sendiri". Yaitu dipeluk-peluk orang lain. Selama ini Riedl akan langsung marah jika ada yang mengajaknya berfoto, tapi kemudian orang itu memeluk atau merangkulnya. Tapi kali ini tidak. Bahkan Riedl sendiri yang berinisiatif merangkul barisan media yang satu per satu ingin membuat foto kenangan bersamanya. Terima kasih Alfred Riedl. (M.Ali Mahrus/*/aww)


Profil :
Nama : Alfred Riedl
Tanggal lahir : 2 November 1949
Kota kelahiran : Vienna, Austria
Posisi saat bermain : Striker

Karir bermain
Junior
1961-1967 ATSV Teesdorf
Senior
1967-1972 Austria Wien 98 (58)
1972-1974 Sint-Truiden 56 (33)
1974-1976 FC Antwerp 54 (34)
1976-1980 Standard Li"ge 106 (53)
1980 FC Metz 19 (6)
1981-1982 Grazer AK 42 (11)
1982-1984 Wiener Sportclub 52 (15)
1984-1985 VfB M"dling


Timnas Austria : 1975-1978 (4 kali main)
Karir manajer :
1990-1991 Austria
1993-1994 Olympique Khouribga
1994-1995 Al-Zamalek
1997-1998 Liechtenstein
1998-2001 Vietnam
2001-2003 Al Salmiya
2003-2004 Vietnam
2004-2005 Palestine
2005-2007 Vietnam
2008-2009 Xi M'ng H'i Ph'ng FC
2009-2010 Laos
2010-2011 Indonesia

Sumber :http://www.jpnn.com/read/2011/07/17/98231/Ogah-Latih-Klub-Indonesia,-Janji-Kembali-Lagi-

Lawan Teroris, Ansor Bentuk Densus 99

JUGA PERTEGAS PENOLAKAN NEGARA ISLAM


Penolakan terhadap rencana sejumlah pihak yang ingin menjadikan Indonesia sebagai negara Islam terus menguat. Kali ini datang dari GP Ansor, organisasi pemuda terbesar di Indonesia.

Ketua Dewan Pembina PP GP Ansor Saifullah Yusuf mengatakan, Ansor lahir untuk menjadikan Indonesia sebagai negara berkesejahteraan atau daarul salam. "Bukan menjadikan sebagai daarul Islam, negara Islam," kata pria yang juga Wagub Jatim tersebut dalam acara Harlah Ke-77 GP Ansor di Kantor PW NU Jatim kemarin (24/4).

Acara itu dihadiri para pengurus PP GP Ansor, termasuk ketua umumnya, Nusron Wahid. Hadir pula pengurus PW GP Ansor Jatim, PC GP Ansor se-Jatim, dan undangan lain, seperti sutradara film "?" Hanung Bramantyo. Hanung juga mengajak pemeran Soleh dalam fim "?", anggota Banser yang tewas saat menyelamatkan jemaat gereja di Mojokerto dari ancaman bom.


Saifullah mengungkapkan, sekarang muncul banyak ideologi Islam impor yang menyusup di kalangan pemuda. "Paling hangat adalah NII (Negara Islam Indonesia). Kami tegaskan, ide tersebut sudah ketinggalan zaman. Itu adalah wacana yang setback (mundur, Red)," tuturnya.

Apalagi ideologi impor itu juga terang-terangan menyalahkan para ulama dan paham Islam Indonesia yang telah menyatu secara kultural di Indonesia. "Jawaban kami tegas. Ansor akan mengawal daarul salam ini," imbuh pria yang juga menjabat sebagai salah seorang ketua di PB NU tersebut.

Ketua Umum PP GP Ansor Nusron Wahid mengungkapkan komitmen Ansor dalam melawan kemiskinan. "Berdasar data yang ada, 60 persen kemiskinan terjadi di Pulau Jawa. Dari jumlah itu, 68 persen di antaranya terjadi di pedesaan," ungkapnya.

Mantan ketua umum PB PMII itu meminta kader-kadernya untuk lebih aktif menjadi pionir di daerahnya. "Artinya, dengan kelebihan akses yang dimilikinya, saya telah menginstruksi kader Ansor di wilayah agar berperan aktif menjadi akselerator pembangunan di daerah," tegasnya.


Harlah GP Ansor tahun ini disebar ke berbagai daerah. Selain acara seremonial, diadakan pesta musik rakyat. Beberapa artis dan musisi papan atas Indonesia dihadirkan. Di antaranya, Ahmad Dhani, Mulan Jameela, dan Iwan Fals. Di Jatim, pentas musik tersebut dilangsungkan di Pasuruan, Banyuwangi, dan Tulungagung.

Sementara itu, saat berziarah ke makam dan kediaman almarhum Riyanto di Lingkungan Gang Sabuk Kelurahan/Kecamatan Prajurit Kulon, Kota Mojokerto, kemarin (24/4), Nusron menegaskan bahwa pihaknya berinisiatif mendirikan Densus 99 untuk membantu pemerintah melawan terorisme. Riyanto adalah anggota Banser yang meninggal dunia akibat ledakan bom malam misa di Gereja Eben Haezer, Jl Kartini, Kota Mojokerto, pada 2000.

Anggota Densus 99, kata Nusron, meliputi GP Ansor dan Banser mulai tingkat pusat hingga daerah. "Kalau negara sudah menyerukan melawan teroris, perang terbuka, Ansor dan Banser diwajibkan membantu negara," jelasnya.

Nama Densus 99 diambil dari makna asmaul husna pada kitab suci Alquran yang jumlahnya mencapai 99 kata. "Konkretnya, Ansor membentuk Densus 99 yang tugasnya melawan dan menangkap teroris latihan di semua daerah," imbuhnya.

Nusron menjelaskan, pembentukan Densus 99 itu tidak berarti GP Ansor sebagai organisasi masyarakat (ormas) ingin mendirikan petugas keamanan sendiri. Namun, Densus 99 lebih berperan membantu pemerintah dan berada di belakang negara dengan tujuan yang sama. Yakni, menjaga keamanan dan keutuhan NKRI.


"Tugasnya, melawan dan menangkap teroris latihan. GP Ansor di setiap ranting diminta apel untuk ikut menjaga kemanan dan mengawasi. Begitu ada indikasi orang aneh-aneh (teroris), usir, tangkap, dan laporkan polisi," tambahnya.
Sumber :http://www.jpnn.com/read/2011/04/25/90298/Lawan-Teroris,-Ansor-Bentuk-Densus-99