Saturday, July 16, 2011

Polri Dalami Motif Aksi Bom di Ponpes Bima


Kepala Bagian Penerangan Umum Polri Komisaris Besar Boy Rafli Amar menyatakan, saat ini penyidik dari Polda dan Detasemen Khusus 88 Antiteror Nusa Tenggara Barat tengah mendalami motif aksi bom yang terjadi di Pondok Pesantren Umar Bin Khattab Bima.

Hal dilakukan semenjak polisi melakukan pemeriksaan intensif terhadap pimpinan ponpes tersebut, Ustaz Abrori.

"Saat ini, petugas kami dari Polda dan Densus 88 NTB sedang melakukan pemeriksaan intensif terhadap pimpinan ponpes (Ustaz Abrori) sejak kemarin. Kami masih mendalami ya, apa tujuan mereka membuat bom," ujar Boy di Menara ESQ, Jakarta, Sabtu (16/7/2011).

Abrori sebelumnya sempat menjadi buruan polisi. Ia dikabarkan melarikan sebelum polisi masuk ke ponpes. Namun, pada Jumat (15/7/2011) polisi berhasil meringkus Abrori di rumah orangtuanya di Desa Khananga, Kecamatan Bolo, NTB, sekitar pukul 12.30 Wita.

Menurut Boy, Polri perlu mendapatkan informasi penting, mengapa dalam ponpes tersebut telah dipersiapkan bom rakitan. Pendalaman ini juga dilakukan terhadap enam orang yang telah diamankan Densus 88. Mereka dicurigai terlibat dalam peristiwa itu.

"Apa sebabnya mereka menyiapkan bom rakitan itu. Ini ada sekitar enam orang yang kami ambil keterangan, untuk digali lebih jauh keterlibatan mereka dalam kasus ini," imbuhnya.

Enam orang itu merupakan sisa dari tujuh orang yang sempat diperiksa oleh kepolisian, yaitu Mustakim Abdullah (17), Rahmad Ibnu Umar (36), Rahmat Hidayat (22), M Yakub (26), Julkifli (23), Muslamin Talib (38), dan Sahrir H Manhir (23). Mereka adalah pengurus ponpes itu.

Seperti diketahui, sebuah ledakan di salah satu ruangan dalam ponpes yang terletak Desa Sila, Kecamatan Bolo, Kabupaten Bima, NTB, itu, Senin (11/7/2011).

Peristiwa tersebut terjadi sekitar pukul 15.30 yang menewaskan seorang pengurus pesantren. Korban tewas teridentifikasi bernama Firdaus yang menjabat sebagai bendahara di ponpes itu.

Selain menangkap pimpinan ponpes dan beberapa bawahannya, polisi juga mengamankan 26 bom molotov, puluhan pedang, 150 anak panah, 1 senapan angin, golok, kapak, ponsel, satu rompi seragam laskar Jamaah Anshorud Tauhid, puluhan VCD bertema jihad, dan bahan-bahan merakit bom di ponpes yang dinilai eksklusif tersebut.
Sumber : KOMPAS.COM

No comments:

Post a Comment