PEMBELAJARAN BAHASA
INDONESIA
1.1.1 Menganalisis karakteristik perkembangan bahasa
anak usia SD.
Karakteristik
perkembangan bahasa anak usia SD (6 – 10 tahun), meliputi tahapan dimana siswa
sudah bisa menggunakan kalimat panjang, lengkap dan benar. Disamping itu siswa
pada usia itu sudah mampu menggunkan kata sifat, bahkan sudah memahami
kata-kata yang sebelumnya tidak jelas baginya.
1.1.2
Memilih materi ajar aspek membaca di kelas rendah SD.
Materi
ajar membaca bagi siswa kelas redah (Kelas I – II) diawali dengan teknik
membaca nyaring, yang diistilahkan dengan pengajaran membaca permulaan. Fokus
dari membaca permulaan adalah siswa mampu memindai lambing-lambang nahasa tulis
dengan pelafalan memindai dan memaknai lambing-lambang bahasa tulis.
1.1.3
Memilih
materi ajar aspek menulis di
kelas tinggi SD.
Pada
kelas tinggi, materi ajar asfek menulis diarahkan untuk membentuk kemampuan
komunikasi tulis. Keterpaduan asfek pengetahuan (schemata) dengan asfek
kebahasaan diolah melalui mekanisme psikofisik dan strategi produktif untuk
menghasilkan tulisan yang sesuai dengan konteks. Strategi produktif dalam hal
ini adalah kemampuan mental untuk mengimplementasikan kebahasaan dengan
pengetahuan tentang dunia (schemata) dalam kontek penggunaan bahasa (tulis).
1.2.1
Memilih berbagai metode pembelajaran menulis permulaan yang
dapat mengembangkan kemampuan dan kegemaran menulis siswa.
Metode pembelajaran membaca permulaan di kelas
rendah SD difokuskan pada metode pembelajaran membaca tekniks. Membaca teknis
adalah membaca nyaring . Teknik pelaksanaan pengajarannya adalah vokalisasi
atau menyuarakan bahan bacaan.
1.2.2
Merancang berbagai kegiatan
menulis di kelas tinggi yang dapat meningkatkan kemampuan menulis dan berpikir
siswa.
Beberapa rancangan kegiatan menulis di kelas
tinggi yang dapat meningkatkan kemampuan menulis dan berfikir siswa, adalah :
1.
Model pembelajaran
Citra 1 (Cari Ide Tulisan Tanpa Ragu)
Model pembelajaran
ditunjukan untuk meningkatkan keterampilan siswa menuliskan idea atau
kata-kata kunci dalam kegiatan curah
pendapat.
2.
Model pembelajaran
Citra 2
Model pembelajaran
ditunjukan untuk meningkatkan keterampilan siswa menuliskan idea atau
kata-kata kunci atau frase yang
berkaitan dengan suatu tofik dalam table.
3.
Model pembelajaran
Citra 3
4.
Model pembelajaran
ditunjukan untuk meningkatkan keterampilan siswa menuliskan idea atau
kata-kata kunci atau frase yang
berkaitan dengan suatu tofik dalam diagram
5.
Model pembelajaran
citra 4
Model ini
ditunjukan untuk meningkatkan keterampilan siswa menuliskan tanggapan (repons)
singkat dalam bentuk tulisan terhadap
suatu fenomena atau suatu hal
6.
Model pembelajaran
citra 5
Ditujukan
untukmeningkatkan keterampilan siswa menulis sebuah tofik dalam paragraph.
7.
Model pembelajaran
menulis proses
Difokuskan untuk
pembelajaran menulis informal.
1.2.3 Memperjelas perencanaan dan pelaksanaan
penilaian dan evaluasi dalam pembelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia.
Dalam perencanaan
dan pelaksanaan penilaian dan evaluasi dalam pembelajaran bahasa Indonesia dan
Sastra perlu memperhatikan, beberapa hal :
1.
Ranah kognitif
- Paktor ingatan
- Paktor pemahaman
- Paktor penerapan
- Paktor analisis
- Paktor sintesis
- Paktor penilaian
2.
Ranah afektif
Ada
dua hal yang perlu dinilai dalam ranah afektif
yaitu kompetensi afektif dan kompetensi sikaf serta minat siswa terhadap
proses pembelajaran dan mata pelajaran
3. Ranah psikomotor
Dalam
ranah ini aspek yang dinilai melipui gerakan awal dan gerakan rutin, yang meliputi :
a)
Kemampuan siswa menggerakan anggota badan
b)
Kemampuan siswa
menggerakan semi rutin, yaitu kemampuan menirukan gerakan yang melibatkan
seluruh anggota badan
c)
Kemampuangerakan
rutin, yaitu kemampuan menggerakan seluruh anggota badan menyeluruh dengan
sempurnah dan sampai pada tingkatan otomatis.
1.3.1 Merumuskan
hakikat (pengertian, tujuan,
jenis, dan manfaat) membaca, dan menulis.
1. Membaca
a.
Pengertian
membeca
Membaca merupakan keterampilan berbahasa yang berhubungan
dengan keterampilan berbahasa yang lain. Membaca merupakan suatu proses aktif
yang bertujuan dan memerlukan strategi.
b.
Tujuan
membaca
Rivers dan Temperly (1978) mengajukan tujuh tujuan utama
dalam membaca
yaitu:
a. Memperoleh informasi untuk suatu tujuan atau merasa
penasaran tentang suatu topik.
b. Memperoleh berbagai petunjuk tentang cara melakukan suatu
tugas bagi pekerjaan atau kehidupan sehari-hari (misalnya, mengetahui cara
kerja alatalat rumah tangga).
c. Berakting dalam sebuah drama, bermain game, menyelesaikan teka-teki.
d. Berhubungan dengan teman-teman dengan surat-menyurat atau
untuk memahami surat-surat bisnis.
e. Mengetahui kapan dan di mana sesuatu akan terjadi atau
apa yang tersedia.
f. Mengetahui apa yang sedang terjadi atau telah terjadi
(sebagaimana dilaporkan dalam koran, majalah, laporan).
g. Memperoleh kesenangan atau
hiburan.
c.
Jenis-jenis membaca
Menurut Tarigan (1985:11–13)
jenis-jenis membaca ada dua macam, yaitu: 1) membaca nyaring, dan 2) membaca
dalam hati. Membaca dalam hati terdiri atas: (a) membaca ekstensif, yang dibagi
lagi menjadi: membaca survey, membaca sekilas, dan membaca dangkal, dan (b)
membaca intensif, yang terdiri dari: membaca telaah isi dan membaca telaah
bahasa
d.
Manfaat
membaca adalah untuk mendapatkan inormasi tentang hal-hal yang dibutuhkan dan
dimnati
2. Menulis
1. Pengetian
menulis
Menurut Jago
Tarigan ( 1995: 117) menulis berarti mengekpreikan secara tertulis gagasan,
ide, pendapat, atau pikiran dan perasaan.
2. Tujuan menulis
a. Menginformasikan segala sesuatu, baik itu
fakta, data maupun peristiwatermasuk pendapat dan pandangan terhadap fakta,
data dan peristiwa agakhalayak pembaca memperoleh pengetahuan dan pemahaman
bartentang berbagai hal yangdapat maupun yang terjadi di muka bumi ini.
b. Membujuk; melalui tulisan seorang penulis
mengharapkan pula pembadapat menentukan sikap, apakah menyetujui atau mendukung
yadikemukakan. Penulis harus mampu membujuk dan meyakinkan pembadengan
menggunakan gaya bahasa yang persuasif. Oleh karena itu, persuasi dari sebuah
tulisan akan dapat menghasilkan apabila penumampu menyajikan dengan gaya bahasa
yang menarik, akrab, bersahabat,dan mudah dicerna.
c. Mendidik adalah salah satu tujuan dari
komunikasi melalui tulisan. Melalumembaca hasil tulisan wawasan pengetahuan
seseorang akan terusbertambah, kecerdasan terus diasah, yang pada akhirnya
akamenentukan perilaku seseorang.
Orang-orang yang berpemisalnya, cenderung lebih terbuka dan penuh toleransi,
lebih menghargapendapat orang lain, dan tentu saja cenderung lebih
rasional.
d. Menghibur;
fungsi dan tujuan menghibur dalam komunikasi, buka monopoli media massa, radio,
televisi, namun media cetak dapat pula berperan dalam menghibur khalayak
pembacanya. Tulisan-tulisan atau bacaan-bacaan “ringan” yang kaya dengan
anekdot, cerita dan pengalaman lucu bisa pula menjadi bacaan penglipur lara
atau untuk melepaskan ketegangan setelah seharian sibuk beraktifitas.
3. Jenis-jenis
menulis
Keterampilan menulis dapat kita
klasifikasikan berdasarkan dua sudut pandang yang berbeda. Sudut pandang
tersebut adalah kegiatan atau aktivitas dalam melaksanakan keterampilan menulis
dan hasil dari produk menulis itu. Klasifikasi keterampilan menulis berdasarkan
sudut pandang kedua menghasilkan pembagian produk menulis atau empat kategori,
yaitu; karangan narasi, eksposisi, deskripsi, dan argumentasi. Di berikut ini
akan dijelaskan satu persatu.
4. Manfaat
menulis
Dapat menyampaikan ide, gagasan, saran, motivasi, bujukan
dan sebagainya kepada orang lain secara luas dan langsung.
1.3.2 Menemukanberbentuk isi atau pesan pokok wacana lisan monolog dan
dialog dalam kehidupan sehari-hari,
seperti berita, pidato.
Biasanya soal
benbentuk, penggalan isi berita atau pidato, dan kita dihadapkan pada pilihan
isi atau pesan dari penggalan pidato tersebut.
1.3.4
Menemukan isi atau pesan pokok dalam wacana naratif seperti cerita
rakyat, puisi.
Bentuk
soal, menyajikan penggalan cerita rakyat, atau puisi kemudian kita dihadapkan
pada pilihan menentukan isi atau pesan dari penggelan cerita atau puisi
tersebut.
1.3.5
Membandingkan berbagai jenis wacana bahasa Indonesia (deskripsi dan
narasi,).
Bentuk soal,
disajikan dua atau lebih penggalan wanaca berbentuk narasi atau deskrifsi, kita
diminta untuk membandingkan wacana-wacana tersebut, bisa dari isinya, cara
penulisannya, idea pokoknya, dsb.
1.3.7
Menyusun berbagai bentuk/jenis tulisan surat.
Ada dua bentuk
jenis surat, yaitu :
1.
Surat pribadi
(surat dari pribadi untuk orang lain yang yang sifatnya pribadi)
2.
Surat dinas (surat
yang dikeluarkan oleh lembaga, atau pimpinan lembaga untuk pihak lain, bisa
lembaga lain, bawahan atau intansi lain, yang berisi tentang informasi
kedinasan.
1.4.1 Menganalisis unsur intrinksik dan ekstrinsik,
struktur, dan ciri-ciri karya sastra.
1.
Unsur
instrinsik pada karya sastra adalah unsure yang terkandung didalam karya sastra
itu sendiri, yang meliputi; tema, amanat, alur, watak, latar dan sudut pandang.
2.
Unsur
ekstrinsik adalah unsure-unsur di luar karya sastra pembentuk karya sastra,
meliputi; latar belakang pengarang dan keadaan social bidaya saat penulisan
karya sastra tersebut.
3.
Struktur
karya sastra meliputi unsure fiksi dan keindahan baik bahasa maupun isinya.
4.
Ciri
karya sastra; isinya berbentuk khayalan, ditulis dengan bahasa yang indah,
menarik dan dapat mempengaruhi emosi pembacanya.
1.4.3
Menyusun langkah-langkah membuat parafrase puisi ke prosa.
Langkah-langkah
bagaimana cara mengubah sebuah puisi ke dalam bentuk prosa tanpa
mengubah makna dari puisi tersebut. Caranya sebagai berikut;
1. Bacalah
puisi berkali-kali hingga paham akan
isinya.
2. Tambahkan
kata-kata atau tanda
baca-tanda baca yang sengaja dihilangkan penyairnya. Ingat, penambahan
kata-kata atau tanda baca harus sesuai dengan pemahamanmu terhadap isi puisi.
Penambahan kata-kata atau tanda baca ditulis dalam tanda kurung.
3. Ubahlah
puisi (beserta kata-kata dan tanda baca yang telah kamu tambahkan tadi) ke
dalam bentuk prosa.
1.4.4 Menilai
prosa.
Ada
tiga cara penilaian karya prosa, yaitu :
a) Teknik penyekoran holistic ( Penilaian
berdasarkan kesan secara keseluruhan dari sebuah karya sastra.
b) Teknik penyekoran analitik ( Penyekoran
berdasarkan pada komponen-komponen pembentuk karya prosa dengan melakukan
penghitungan secara rici, meliputi; judul, gagasan, dll)
c) Teknik penyekoran terhadap unsur-unsur yang
diutamakan (Teknik penilaian keseluruhan karya prosa yang diutmakan pada
unsure-unsur utama pembentuk karangan, misalkan komponen struktur, kosa kata,
gaya, isi, atau organisasi.
1.4.5
Mengapresiasi drama.
Drama
adalah salah satu genre sastra
yang berada pada dua dunia seni, yaitu
seni
sastra dan seni pertunjukan atau teater. Orang yang melihat drama sebagai seni
sastra menunjukkan perhatiannya pada seni tulis teks drama yang dinamakan juga
dengan seni lakon. Teknik penulisan teks drama berbeda dengan teknik penulisan
puisi atau prosa. Orang yang menganggap drama sebagai seni pertunjukan (teater)
fokus perhatiannya ditujukan pada pertunjukannya atau pementasannya, tidak
semata pada teksnya saja. Teks sastra menurut pandangan mereka hanyalah bagian
dari seni pertunjukan yang harus berpadu dengan unsur lainnya, yaitu: gerak, suara, bunyi, musik, dan rupa
No comments:
Post a Comment