MATA
UJI MATEMATIKA
3.1.1. Merancang aktivitas pembelajaran
berdasarkan prinsip dan teori pembelajaran matematika.
Bruner
(dalam Orton,1992) menyatakan bahwa
prinsif dan teori pembelajaran anak dalam belajar konsep matematika harus dirancang melalui tiga tahap, yaitu enactive, iconic, dan symbolic. Tahap
enactive yaitu tahap belajar
dengan memanipulasi benda atau obyek konkret, tahap econic yaitu tahap belajar dengan menggunakan gambar, dan tahap symbolic yaitu tahap belajar
matematika melalui manipulasi lambang atau symbol
3.1.2. Merancang pembelajaran matematika yang
menggunakan gradasi mulai representasi kongkrit, simbolik, dan abstrak agar
siswa dapat mengkonstruksi pengetahuan.
Dalam
merancang pembelajaran matematikna perlu diperhatikan Tahap enactive yaitu tahap belajar dengan
memanipulasi benda atau obyek konkret, tahap econic yaitu tahap belajar dengan menggunakan gambar, dan tahap symbolic yaitu tahap belajar
matematika melalui manipulasi lambang atau symbol
3.1.3. Memilih media pembelajaran yang tepat
untuk pembelajaran operasi bilangan bulat.
Banyak media yang bisa digunakan untuk
penghitungan bilangan bulat, diantaranya :
1.
Manik bilanngan
negative dan positif
2.
Garis bilangan
3.
Kartu bilangan
3.1.4. Memilih media pembelajaran yang tepat
untuk pembelajaran operasi bilangan pecahan.
Untuk menerapkan kosep operasi pecahan, media
yang bisa dipilih diantaranya :
1.
Kartu bilangan
2.
Gambar bidang datar
yang bisa di pecah-pecah
3.
Blok pecahan
3.1.5. Mengombinasikan beragam strategi pembelajaran matematika untuk mencapai tujuan
pembelajaran.
Mengombinasikan
berbagai strategi pembelajaran maknanya adalah mengabung berbagai metode
pembelajaran yang sesuai dengan materi pembelajaran yang akan disampaikan dalam
proses pembelajaran, selama konsep dan strategi itu sesuai dengan SK, KD dan
Indikator, maka kemungkinan untuk dapat mencapai keberhasilan tujuan
pembelajaran sangat maksimal. Tapi jika konsep-konsep itu tidak sesuai, maka
akan sia-sia.
3.1.6. Memilih media pembelajaran yang tepat
untuk pembelajaran geometri dan pengukuran.
Media-media pembelajaran untuk pengukuran
tentunya harus disesuaikan dengan benda apa yang akan diukur, bisa saja terdiri
dari :
1.
Aalat ukur
(penggaris, busur derajat, meteran dll)
2.
Kertas polio
berpetak untuk mengukur keliling dan luas bidang datar.
3.
Nerara (untuk
mengukur berat)
4.1.1. Menganalisis dan menerapkan urutan operasi
pada bilangan bulat.
Menurut Kisi-kisi tersebut di atas, kemungkinan
materi berkaitan dengan operasi hitung bilangan bulat adalah :
1.
Penjumlah
bilangan bulat.
a.
Contoh : 38 +
20 = 58
b.
Contoh : (-38) + 20 = -18
2.
Pengurangan
bilangan bulat.
a.
Contoh : 38 – 20
= 18
b.
Contoh : (-38) – 20 = -58
c.
Contoh : 38 – (-20 ) = 58
3.
Perkalian
bilangan bulat
a.
Contoh
: 38 x 20 = 760
b.
Contoh
: -38 x 20 = - 760
c.
Contoh
: - 38 x -20 = 760
4.
Pembagian
bilangan bulat.
a.
Contoh
: 760 :
20 = 38
b.
Contoh
: - 760 : 20 = - 38
c.
Contoh
: -760 : -20 = 38
5.
Hitung
campuran bilangan bulat
a.
Jika
pada operasi campuran terdapat operasi hitung dalam kurung, maka yang di dalam
kurung terlebih dahulu yang diselesaikan.
b.
Jika
terdapat jumlahan dan pengurangan, maka kerjakan operasi hitung yang paling
kiri/ditulis didepan.
c.
Jika
terdapat operasi perkalian dan pembagian dengan penjumlahan dan atau
pengurangan, selesaikan duru operasi perkalian atau pembagian baru pengurangan
atau penjumlahan.
4.1.2. Menyelesaikan masalah yang berkaitan
dengan sifat distribusi bilangan bulat.
-
Sifat distribusi bilangan artinya sitem penyebaran;
Contoh :
3 x(4 + 2 ) = ( 3 x 4 ) + (3 x 2)
Contoh :
5 x(-4 + 5 ) = ( 5 x -4 ) + ( 5
x 5)
4.2.1. Menganalisis dan menerapkan sifat-sifat
urutan bilangan pecahan.
Langkah-langkah
untuk mengurtkan beberapa pecahan yang berbeda, yaitu :
1.
Jadikan
terlebih dahulu pecahan tersebut dalam jenis yang sama (pecahan biasa atau pecahan
decimal)
2.
Jika
diubah menjadi pecahan biasa, penyebut semua pecahan itu harus disamakan dulu.
3.
Baru
bisa diurutkan baik dari mulai terkecil ke terbesar atau sebaliknya.
4.2.2. Menyelesaikan masalah yang berkaitan
dengan bilangan pecahan.
Beberapa hal yang berkaitan dengan operasi hitung
bilangan pecahan :
1.
Operasi penjumlahan
pecahan, (harus sama penyebutnya)
2.
Operasi pengurangan
pecahan, (harus sama penyebutnya)
3.
Operasi perkalian
pecahan, (langsung dikalikan penyebut dengan penyebut, pembilang dengan
pembilang).
4.
Operasi pembagian
pecahan (Pecahan pembagi dibalik penyebut
menjadi pembilang dan pembilang menjadi penyebut, baru dikalikan
penyebut dengan penyebut dan pembilang dengan pembilang.
4.2.3. Menyelesaikan masalah yang berkaitan
dengan perbandingan/rasio.
Skala
adalah perbandingan antara jarak pada gambar dan jarak sebenarnya. Jika pada
peta tertera tulisan 1 : 2.500.000, artinya 1 cm pada peta mewakili 2.500.000
cm jarak sebenarnya. Jadi, 1 cm pada peta berarti jarak sesungguhnya adalah 25
km.
Contoh
Jarak kota Singaraja ke kota Denpasar pada sebuah peta adalah 9,8 cm. Jika
skala yang dipergunakan peta tersebut adalah 1 : 450.000, berapakah jarak kota
Singaraja ke kota Denpasar sesungguhnya?
Jawab: Diketahui: Jarak pada peta adalah 9,8 cm dan
skala yang dipakai adalah 1 : 450.000
Ditanyakan:
Berapa jarak sebenarnya?
Penyelesaian:
Jakar
sebenarnya = 9,8 cm x 450.000
= 4.410.000
cm : 10.000
= 4.41 km
Jadi,
jarak kota Singaraja ke Denpasar adalah 4,41 km.
4.2.1. Menyelesaikan masalah yang berkaitan
dengan pola bilangan.
Pola
bilangan adalah deret bilangan yang terdiri dari berapa bilangan dengan deret
tertentu misalkan :
Contoh
: 1, 2, 4, 5, 6 (Pola longkap Satu)
Tentukan
suku ke 10 dari baris bilangan di atas ( rumusnya = u1 = 1, u2=2
berarti un = n jadi u10
= 10
Contoh
: 2, 4, 6, 8, 10 ( Pola longkap dua)
Tentukan
suku ke 10 dari baris bilangan di atas.
U1
= 2 , u2 = 4, u3 = 6 maka un = n x 2 jadi u10 = 10 x 2 = 20
Contoh
: 1, 3, 5, 7
U1
= 1, u2 = 3, u3 = 5
Rumus
( Un = 2n – 1)
(kis) 4.2.2. Menyelesaikan masalah dengan
menggunakan persamaan variable.
Ibu membeli dua buah pensil dan dua buah buku, seharga
12.000.
Ayah membeli satu buku dan empat pensil seharga
15.000
Berapakah satu buah pensil.
Pensil = x dan buku = y
2x + 2y = 12.000
4x + y =
15.000
2x = 12.000 – 2y
X =
X = 6000 – y
4 (6000 – y) + y = 15.000
(4 x 6000 ) + ( 4 x - y ) + y = 15.000
24.000
-4y + y = 15.000
-3y = 15.000 – 24.000
-3y = - 9.000
Y = -9.000
: (-3)
Y = 3000.
Jadi harga satu buah pensil = (6000 – y ) = (6000
– 3000) = 3000.
4.3.1. Menganalisis dan menerapkan sifat-sifat
segiempat.
Sifat-sifat
segit empat :
1.
Memiliki empat buah
garis rusuk sama panjang
2.
Memiliki empat
sudut sama besar
3.
Memiliki dua
simetri lipat
4.3.2. Menganalisis dan menerapkan sifat-sifat
kesejajaran garis-garis.
Dua garis dengan
kemiringan yang sama dan tidak seletak disebut garis-garis yang sejajar.Garis m
dan garis n mempunyai kemiringan yang sama. Jika garis m terus diperpanjang.
Dan garis n juga terus diperpanjang.Maka, sampai sepanjang apapun, kedua garis
tersebut tidak akan pernah berpotongan. Jika dua garis mempunyai kemiringan
yang sama, maka kedua garis tersebut tidak mungkin akan bertemu. Ini adalah hal
penting yang harus diingat.
4.3.3. Menyelesaikan masalah yang berkaitan
dengan waktu, jarak, dan kecepatan.
Biasa dalam masalah penyeselesaian tentang waktu,
jarak dan kecepatan akan berhubungan dengan laju kendaraan.
Contoh : sebuah kendaraan melaju dari Bogor ke
Jakarta dengan kecepatan 60 km/jam. Jika jaran bogor Jakarta 180 km, berapa jam
waktu yang dibutuhkan kendaraan tersebut untuk sampai ke Jakarta…?
Jawabannya : 180 : 60 = 3 (Jadi jawabnnya
adalah 3 jam)
4.3.4. Menyelesaikan maslah yang berkaitan dengan
luas daerah bangun datar.
Rumus luas beberapa jenis bangun datar :
1. Pesegi
( Rumusnya s x s )
2. Persegi panjang ( p x l )
3. Segi tiga ( 1/2 x axt )
4. Luas
jajargenjang ( a x t )
5. Luas belah
ketupat ( 1/2 x diagonal(a) x diagonal (b))
6. Luas trafesium (
1/2 x (sisi atas + sisi bawah) x t)
7. Luas lingkaran ( 22/7 x r x r)
4.3.5. Menyelesaikan masalah yang berkaitan
dengan volume bangun ruang.
Rumus volume bangun ruang diantaranya :
1.
Kubus ( s x s x s)
2.
Balok ( p x l x t )
atau luas alas x tinggi)
3.
Prisma
segitiga (luas alas x tinggi)
4.
Limas segi empat (luas alas x tinggi)
5.
Kerucut (1/3 x luas alas x tinggi)
6.
Tabung ( Luas alas x tinggi )
4.4.1. Menyajikan data dalam bentuk diagram.
Hal menyangkut diagram meliputi :
1.
Diagram batang,
biasanya sekitar jumlah, selisih, atau perbandingan data yang digambarkan dalam
diagram batang. Bisa juga menyangkut rata-rata, modus (data paling sering
keluar).
2.
Diagram lingkaran,
biasanya sekitar prosentase dan jumlah bagian-bagian berdasarkan besar sudut.
4.4.2. Memecahkan masalah berkaiatan dengan
rara-rata.
Rata-rata adalah, jumlah keseluruhan data dibagi
frekuensi
Contoh, ada data ulangan harian si Budi : 60, 70,
75 dan 65. Maka rata-ratanya adalah 60 + 70 + 75 + 65 dibagi 4 kali ulangan. = 270 : 4 = 67,5
Jadi rata-rata ulangan harian si budi adalah 67, 5
No comments:
Post a Comment