FLORIDA - Para pejabat di NASA Goddard Space Flight Center (GSFC), di Greenbelt, Maryland, baru-baru ini menyetujui pengalihan dari Operational Land Imager (OLI) ke fasilitas baru yang mampu terintegrasi dengan pesawat ruang angkasa, melalui Landsat Data Continuity Mission (LDCM).
Satelit saat ini sedang disatukan oleh para insinyur di Gilbert, Arizona yang merupakan basis Orbital Sciences Corporation (OSC). OLI baru saja selesai dibangun di Ball Aerospace & Technologies Corporation, di Boulder, Colorado.
Sebagai lembaga yang mengelola misi untuk badan antariksa Amerika Serikat (AS), nampaknya GSFC perlu membuat persetujuan agar instrumen tersebut bisa dipindahkan. Setelah tiba di Arizona, sensor tersebut akan diintegrasikan pada perangkat satelit LDCM.
Pesawat ruang angkasa ini merupakan bagian dari program Landsat (satelit) yang dilakukan NASA dan AS Geological Survey (USGS). Keduanya telah bekerjasama selama lebih dari 40 tahun untuk membuat program tersebut. LDCM mewakili tindak lanjut dari misi Landsat 5 (1984) dan Landsat 7 (1999).
"OLI akan lebih sensitif terhadap perubahan yang meliputi lahan dan karakteristik seluruh pemandangan, yang berjalan dari waktu ke waktu selama instrumen Landsat sebelumnya," jelas James Irons, ilmuwan GSFC yang kembangkan proyek LDCM, seperti dikutip Softpedia, Rabu (10/8/2011).
"Analis juga lebih mampu mengidentifikasi dan mengelompokan perubahan penutupan suatu lahan, sementara mereka juga memiliki kelebihan yang mampu mendeteksi dan memantau perubahan," tambahnya.
Tujuan dari seluruh program adalah untuk mengumpulkan gambar yang sangat banyak dari planet Bumi. Data yang diperoleh nantinya akan terpusat di arsip sejarah yang akan menampilkan informasi dengan kualitas yang indah dan detail. Sedangkan LDCM berguna untuk memastikan bahwa warisan tersebut tetap utuh.
"Sejauh ini, program satelit telah menemukan aplikasi dalam bidang pertanian, geologi, kehutanan, perencanaan daerah, pendidikan, pemetaan dan penelitian perubahan global," ungkap para ahli.
Para ahli mengatakan bahwa ini akan dicapai dengan bantuan OLI dan Thermal Infrared Sensor (TIRS), yang merupakan instrumen kedua pada satelit.
"OLI menyediakan kunci dari teknologi sensor untuk memungkinkan kelanjutan dari pengamatan satelit bumi pada dekade keempat. Kelanjutan ini penting untuk mempertahankan akuisisi mulus dari Bumi ke ruang angkasa, sehingga gambar tidak ditangkap oleh sumber swasta atau umum lainnya, "kata David L. Taylor CEO Ball Aerospace.
Setelah insinyur di OSC selesai mengintegrasikan dua instrumen ilmiah dengan perangkat pada pesawat ruang angkasa, kemudian seluruh LDCM akan dikirim ke Vandenberg Air Force Base (VAFB), di California. NASA dan USGS memutuskan untuk menggunakan fasilitas ini untuk misi peluncuran, pada Desember 2012.
Satelit saat ini sedang disatukan oleh para insinyur di Gilbert, Arizona yang merupakan basis Orbital Sciences Corporation (OSC). OLI baru saja selesai dibangun di Ball Aerospace & Technologies Corporation, di Boulder, Colorado.
Sebagai lembaga yang mengelola misi untuk badan antariksa Amerika Serikat (AS), nampaknya GSFC perlu membuat persetujuan agar instrumen tersebut bisa dipindahkan. Setelah tiba di Arizona, sensor tersebut akan diintegrasikan pada perangkat satelit LDCM.
Pesawat ruang angkasa ini merupakan bagian dari program Landsat (satelit) yang dilakukan NASA dan AS Geological Survey (USGS). Keduanya telah bekerjasama selama lebih dari 40 tahun untuk membuat program tersebut. LDCM mewakili tindak lanjut dari misi Landsat 5 (1984) dan Landsat 7 (1999).
"OLI akan lebih sensitif terhadap perubahan yang meliputi lahan dan karakteristik seluruh pemandangan, yang berjalan dari waktu ke waktu selama instrumen Landsat sebelumnya," jelas James Irons, ilmuwan GSFC yang kembangkan proyek LDCM, seperti dikutip Softpedia, Rabu (10/8/2011).
"Analis juga lebih mampu mengidentifikasi dan mengelompokan perubahan penutupan suatu lahan, sementara mereka juga memiliki kelebihan yang mampu mendeteksi dan memantau perubahan," tambahnya.
Tujuan dari seluruh program adalah untuk mengumpulkan gambar yang sangat banyak dari planet Bumi. Data yang diperoleh nantinya akan terpusat di arsip sejarah yang akan menampilkan informasi dengan kualitas yang indah dan detail. Sedangkan LDCM berguna untuk memastikan bahwa warisan tersebut tetap utuh.
"Sejauh ini, program satelit telah menemukan aplikasi dalam bidang pertanian, geologi, kehutanan, perencanaan daerah, pendidikan, pemetaan dan penelitian perubahan global," ungkap para ahli.
Para ahli mengatakan bahwa ini akan dicapai dengan bantuan OLI dan Thermal Infrared Sensor (TIRS), yang merupakan instrumen kedua pada satelit.
"OLI menyediakan kunci dari teknologi sensor untuk memungkinkan kelanjutan dari pengamatan satelit bumi pada dekade keempat. Kelanjutan ini penting untuk mempertahankan akuisisi mulus dari Bumi ke ruang angkasa, sehingga gambar tidak ditangkap oleh sumber swasta atau umum lainnya, "kata David L. Taylor CEO Ball Aerospace.
Setelah insinyur di OSC selesai mengintegrasikan dua instrumen ilmiah dengan perangkat pada pesawat ruang angkasa, kemudian seluruh LDCM akan dikirim ke Vandenberg Air Force Base (VAFB), di California. NASA dan USGS memutuskan untuk menggunakan fasilitas ini untuk misi peluncuran, pada Desember 2012.
No comments:
Post a Comment