Thursday, August 11, 2011
Partai SRI menuai Kontroversi
Wacana pencalonan diri Sri Mulyani Indrawati (SMI) menjadi presiden pada Pemilu 2014 menuai pro kontra. Pihak yang kontra menilai SMI tidak layak mencalonkan diri karena tersandera kasus Bank Century.
“Menawarkan SMI sebagai Capres dirasakan tidak etis, karena pihak pengusung secara sadar mengabaikan fakta politik yang telah ditetapkan DPR,” ujar politikus Partai Golkar Bambang Soesatyo dalam siaran persnya kepada okezone di Jakarta, Minggu (7/8/2011).
Anggota Komisi Hukum DPR itu menjelaskan, sudah ada fakta politik yang memosisikan Sri Mulyani sebagai sosok yang berpotensi punya masalah hukum. Sidang Paripurna DPR merekomendasikan kepada penegak hukum untuk melakukan proses hukum terhadap Sri Mulyani terkait dengan tanggungjawabnya dalam skandal Bank Century.
“Sebagian masyarakat kita memang merasa sudah dilecehkan, sehingga ada yang berseloroh bahwa partai pengusung SMI (yaitu Partai Serikat Rakyat Independen) hanya mencari sensasi melalui kontroversi,” terkanya.
Lantas apakah Sri Mulyani layak menjadi kandidat Capres? “Pada waktunya nanti, saya berharap KPU memerhatikan masalah ini. Kita harus belajar dari almarhum Gus Dur yang bisa menerima penolakan KPU atas pencalonannya sebagai Capres pada 2009 karena alasan tidak memenuhi syarat,” bebernya.
Sebagaimana dipahami, persyaratan Capres juga mencantumkan syarat tentang bersih secara hukum. Dalam arti, tidak mempunyai masalah hukum atau berpotensi punya masalah hukum di kemudian hari.
Terlepas dari setuju-tidak setuju atau suka tidak suka, partai yang mengusung Sri Mulyani tentu mencatat dengan baik fakta politik tentang posisi SMI.
“Sehingga, menawarkan SMI sebagai Capres dirasakan kurang etis karena menawarkan kepada Rakyat Indonesia kandidat Capres yang berpotensi punya masalah hukum,” tandasnya.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment